IRWAN PRAYITNO : UNTUK BISA MENULIS YANG BAIK, HARUS BANYAK MEMBACA

IRWAN PRAYITNO : UNTUK BISA MENULIS YANG BAIK, HARUS BANYAK MEMBACA

Berita Utama ROMI ZULFI YANDRA, S.Kom(Dinas Kearsipan dan Perpustakaan) 06 Maret 2017 14:58:15 WIB


Padang - Najwa Shihab selaku Duta Baca Indonesia mengimbau masyarakat membiasakan membaca buku minimal 20 menit sehari, sehingga membaca bisa menjadi budaya dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
 
"Jika seseorang membaca buku 20 menit saja dalam satu hari maka akan bisa membaca 50 halaman dan dalam setahun bisa membaca 141 buku," katanya saat pembukaan Pameran Minang Book Fair 2017di Padang, Jumat (24/2).
 
Pembukaan pameran tersebut dipromotori Pemprov Sumbar menyusul keikutsertaan 70 penerbit di Masjid Raya Sumatera Barat. Acara itu juga dihadiri Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Duta Baca Indonesia Najwa Shihab dan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.
 
Ia pun mengapresiasi gerakan wajib membaca sebelum belajar bagi pelajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Meskipun, ia menyayangkan di Indoensia tidak diwajibkan membaca karya sastra, padahal di negara luar sudah jauh lama diterapkan membaca sastra.
 
"Jadi sebelum belajar baca buku dulu 15 menit, memang tahap awal perlu dipaksa setelah itu akan jadi kecintaan," imbuhnya lagi.
 
Di sisi lain, Gubernur Sumbar, Irwan Pratiyno menggelorakan Gerakan Sumatera Barat Membaca untuk meningkatkan minat baca dimulai dari tingkat nagari.
 
"Hampir semua pahlawan nasional yang berasal dari Sumbar adalah penulis, untuk bisa menulis dengan baik diawali dengan membaca," terang Prayitno.
 
Bagi pelajar sendiri nantinya akan diharuskan membaca buku menyusul setelahnya dibuat resensi sebagai upaya membiasakan membaca. Lebih baik lagi, jika membaca mulai dibiasakan dari tingkat Keluarga sehingga menjadi kebiasaan dan kecintaan. 
 
Menanggapi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumbar Alwis menilai konsep gerakan Sumatera Barat membaca dicanangkan terlebih dahulu memanfaatkan nagari yang menerima dana desa.
 
“Dari total dana desa yang diterima tersebut ada yang dialokasikan untuk membangun infrastruktur seperti perpustakaan dan membeli buku,” tandasnya.
Sumber: arah.com