Nilai Tukar Petani (NTP) Desember 2019 sebesar 104,46 atau naik 0,35 persen
Berita Utama Desi Marlinda(Diskominfo) 03 Januari 2020 14:21:35 WIB
Padang, 2 Januari 2020
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 33 provinsi di Indonesia pada Desember 2019, NTP secara nasional naik 0,35 persen dibandingkan NTP November 2019, yaitu dari 104,10 menjadi 104,46. Kenaikan NTP pada Desember 2019 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian mengalami kenaikan yang lebih besar daripada kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian.
Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
NTP nasional Desember 2019 sebesar 104,46 atau naik 0,35 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,59 persen, lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,24 persen.
Pada Desember 2019, NTP Provinsi Riau mengalami kenaikan tertinggi (2,65 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Papua Barat mengalami penurunan terbesar (1,08 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.
Pada Desember 2019 terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,28 persen disebabkan oleh naiknya indeks di seluruh kelompok penyusun Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT), terutama Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Desember 2019 sebesar 114,04 atau naik 0,43 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.