RAKOR PENANGGULANGAN DBD MELALUI POKJANAL DBD

Berita Utama () 18 Juni 2013 17:00:00 WIB


Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Sumatera Barat melaksanakan Rakor DBD satu hari penuh tanggal 18 Juni 2013 di Diklat BPM Provinsi Sumatera Barat dengan peserta dari Pokjanal Kabupaten dan Kota se Sumbar serta Pokjanal Provinsi yang terdiri dari BPM, Dinas Kesehatan, BKKBN, Dinas Pendidikan TP-PKK, Dep. Agama.

Sepanjang bulan Mei 2013 sebanyak 90 orang terserabg Penyakit DBD di Kota PadangSelama cuaca tidak menentu ini warga diminta untuk waspadaterhadap penyakit DBD, malaria dan Inspeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Penyakit Demam Berdarah ( DBD ) merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian kita, dan penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan wabah dan kematian banyak orang yang disebabkan oleh virus dague yang di tularkan oleh nyamuk “ aedes aegipty “

  1. DBD Masih menjadi masalah kesehatan dan saat ini endemis pd beberapa kabupaten/kota.
  2. Hampir setiap tahun terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa??) atau peningkatan kasus dan kematian yang tinggi.akibat DBD
  3. Pada saat ini jumlah penderita DBD makin meningkat kecendrungan kasus terjadi pada komplek perumahan. Dan jumlah kasus meningkat sesudah musin hujan.

Tujuan Rakor ini diadakan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap masyarakat dengan perilaku dan lingkungan yang sehat sehingga terhindar dari DBD.

Kelompok Kerja Operasional Penanggulangan DBD mempunyai tugas sebagai berikut :

  1. 1.Mengadakan pertemuan kelompok Kerja Operasional ( Pokjanal ) Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dague menurut kebutuhan sesuai dengan permasalahan yang ditemui di lapangan.
  2. 2.Menganalisa data, masalah dan kebutuhan pembinaan serta menetapkan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi bagi penentuan metode pendekatan dalam menggerakan peran serta masyarakat.
  3. 3.Melakukan Pemantauan dan bimbingan teknis pengelolaan program pemberantasan penyait DBD, kepada Pemerintah tingkat bawah.
  4. 4.Melaksanakan Inovasi-inovasi dan terobosan sesuai komdisi daerah dalam upaya penanggulangan DBD Bulan Bhakti Gerakan 3 M Plus
  5. 5.Melaporkan hasil kegiatan kelompok kerja operasional ( pokjanal ) penanggulangan penyakit DBD secara berjenjang sampai ke tingkat pusat.
  6. 6. Berobat sedini-dininya ke Puskesmas / Dokter RS bila ada tanda-tanda atau gejala penyakit DBD.
  7. 7.Mengikuti petunjuk petugas pelaksana pengasapan atau abatisasi dan bila diperlukan ikut aktif dan melaksanakan abatisasi.
  8. 8.Kegiatan Bhati dalam Program DBD ditunjukan agar masyrakat melaksanakan usaha-usaha pencegahan dan membantu memberantas penyakit DBD berupa memberantas jentik nyamuk penularanya, sehingga penularan penyakit DBD dapat dicegah,

2. SASARAN DAN GERAKAN 3 M ADALAH :

     Dan yang menjadi sasaran antara lain :

  • Tatanan Keluarga
  • Tatanan Istansi Pendidikan
  • Tatanan tempat-tempat umum
  • Tatanan tempat kerja
  • Tatanan Istitusi Kesehatan         

3. KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM BULAN BHAKTI GERAKAN 3 M ANTARA LAIN :

  • Penyuluhan Intensif
  • Kerja Bhakti 3 M
  • Pemantauan / Pemeriksaan Jentik.
  • V. MASALAH YANG DIHADAPI

    Sesuai dengan hasil pemantauan dilapangan baik melalui penilaian-penilaian di Kabupaten / Kota, mka ditemui permasalahan antara lain :

    1. Belum seluruh Kabupaten / Kota membentuk kelompok kerja operasional ( pokjanal ) DBD apalagi ditingkat kecamatan dan Desa/Kel/Nagari hal ini di sebabkan karena pada umumnya Kab/Kota berpendapat bahwa Penanggulangan penyakit DBD ini adalah tugas dari Dinas Kesehatan.

    2. Kesadaran/PSM blm sepenuhnya mendukung kegiatan PSN–DBD à kurangnya perhatian sebagian “Masyarakat” terhadap kebersihan lingkungan khususnya dlm PSN-DBD à penggerakan PSM belum optimal.

    3. Kurangnya koordinasi dengan Dinas / Instansi terkait tentang penanggulangan Penyakit DBD. Dan Belum optimalnya kegiatan Pokjanal DBD tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam menggerakkan PSN-DBD.

    4.  Sering Kabupaten / Kota tidak melaporkan kasus DBD yang terjadi di Daerah yang terjadi di Daerahnya, sehingga tidak ada yang masuk ke Provinsi.

    STRATEGI PENANGGULANGAN DBD

    1. Promotif : penyuluhan baik langsung, maupun melalui media
    2. Preventif : mengajak masy. melakukan kegiatan PSN DBD dengan 3 M Plus
    3. Kuratif : pengobatan di pusk & rmh skt
  • VI. LANGKAH LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

    Sebagaimana Pemecahan masalah dan apalagi penanggulangan penyakit DBD merupakan Program Nasional yang harus ditindak lanjuti sampai tingkat Desa/Kel/Nagari, maka ada beberapa upaya yang perlu kita lakukan antara lain :

    1. Bahwa dalam upaya untuk penanggulangan berjangkit penyait Demam Berdarah Dangue ( DBD ), perlu dilakukan restrukturisasi kelompok DBD, mulai dai Provinsi sampai ketingkat Desa/Nagari/Kelurahan

    Hal ini bertujuan adalah agar penanggulangan berjangkitnya penyakit DBD dapat terkoordinasikan dengan Dinas / Instansi / Lembaga kemasyrakatan terkait sehingga seluruh lapisan masyarakat berperan aktif dalam pelaksanaan program pemberantasan sarang nyamuk terutama dengan cara 3 M plus.

    2.  Strategi pendekatan program bertumbu pada pemberdayaan masyarakat, yang dimaksud adalah agar masyarakat mengerti dan berperan aktif dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3 M Plus

    3.  Mengoptimalkan kinerja pokjanal DBD dalam memfasilitasi Pokja DBD di Desa/Kelurahan/Nagari sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk.

    4. Personil Pokjanal / Pokja DBD selalu menetapkan kepala Desa/Lurah/Wali Nagari dan Bupati/Walikota disetiap jenjang sebagai pembina, sehingga secara struktural ada ikatan organisasi, serta melibatkan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) dalam kepengurusan pokjanal / Pokja DBD.

    5.  Memanfaatkn segala moment kegiatan untuk mensosialisasikan pemberantasan sarang nyamuk DBD dengan cara 3 M Plus, seperti kegiatan HKG-PKK-KB-KES dan kegiatan buln Bhukti Gotong Royong ( Bulan Bhakti Gerakan 3 M Plus ).

    6.  Mengembangkan potensi daerah dalam usaha mengantisipasi berkembangnya nyamuk DBD, seperti membudidayakan tanaman anti nyamuk, serta pemeliharaan ikan pemkan jentik nyamuk

    7.  Mengedepankan Program Kegiatan Penanggulangan penyakit DBD sebagai ENTRY Point pokok dalam Evaluasi HKG-PKK-KB-Kesehatan.

    8.  Melaksanakan monitoring dan evalusi serta pelaporan yang dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat Desa/Kelurahan/Nagari.

    Penguatan Pokjanal DBD olh BPM

    1. Mengoptimalkan fungsi dan peran serta LP/LS melalui Pokjanal DBD dalam gerakan PSN-DBD Tk.Kota,Kecamatan dan Pokja Kelurahan.
    2. Pertemuan Pokjanal TingkatPropinsi/Kabupaten/Kota/Rakornis DBD Kab/Se Sumbar
    3. Pembuatan Lieflet DBD untk Kab/Kota Se Sumbar
    4. Melakukan review Penanggulangan Penyakit DBD terhadap Pokjanal DBD Propinsi dan Kab/Kota se Sumbar (TP-PKK & Instansi yang membidangi pemberdayaan masyarakat)

    Keberadaaan Pokjanal DBD dan Kegiatan PSN - DBD merupakan sala satu Indikator penting dalam penilaian HKG-PKK,KB-Kesehatan

    Tugas dan Fungsi Pokjanal DBD

    PEMDA / B P M

    • Menyusun rencana kerja Pokjanal DBD tahunan
    • Menjalin kemitraan lintas sektor terkait dalam upaya penanggulangan DBD
    • Melaksanakan pembinaan terhadap Pokja DBD di Kab/Kota

    Dinas Kesehatan

    • Melakukan kajian epidemiologi terus menerus secara sistematis terhadap perkembangan penyakit DBD dan faktor-faktor risikonya
    • Memberikan informasi perkembangan penyakit DBD secara periodik
    • Melaksanakan pembinaan dan asistensi teknis penyelenggaraan SKD KLB DBD

    TP-PKK

    • Menggerakkan kelompok Dasa Wisma tentang PSN DBD
    • Menyusun rencana pembinaan dan pemantauan dan penyuluhan tentang PSN DBD pada kelompok Dasa Wisma

    Dinas Pendidikan Nasional

    • Menetapkan kebijaksanaan teknis pembinaan pelaksanaan PSN DBD di sekolah.
    • Menyusun rencana kegiatan pembinaan UKS DBD di sekolah
    • Menghimpun, mengolah dan menganalisa laporan dari Tim Pembina UKS Kab/Kota dan melakukan umpan balik

    Departemen Agama

    • Menetapkan kebijaksanaan teknis pembinaan pelaksanaan PSN DBD di Madrasah
    • Menyusun rencana penyuluhan ditempat ibadah

    BKKBN

    • Membuat dan merencanakan media penyuluhan yang efektif dan efisien tentang pemberantasan DBD
    • Melakukan penyuluhan tentang penanggulangan DBD

    FAKTOR PEMUNGKIN BERKEMBANGNYA PENYAKIT DBD

    • Adanya tempat penampungan air
    • Kepadatan & mobilisasi penduduk
    • Banyaknya pemukiman baru
    • Adanya vektor penyebar penyakit

    C.            Mencegah

    Pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat:

    • Bunuh jentik/larva nyamuk
    • Menggunakan obat anti larva nyamuk pada genangan air, tempat –perkembang biakan nyamuk
    • Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN-DBD)

    ü  Bersihkan Sarang Nyamuk

    ü  Membersihkan semak-semak sekitar pemukiman

    ü  Melipat pakaian yang bergelantungan

    ü  Upayakan ada cahaya atau sinar matahari masuk ke dalam rumah (tidak ada tempat gelap untuk nyamuk istirahat)

    ü  Mengalirkan atau menimbun genangan air yang merupakan tempat perkembangbiakan nyamuk

    1. A.Tata laksana sederhana di rumah/lokasi pengungsian
    • Kompres
    • Banyak minum
    • Diusahakan cukup makan