Musyawarah Badan Hisab Rukhyat
Berita Utama () 14 Mei 2015 06:40:06 WIB
Padang. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno membuka acara pembukaan Musyawarah Badan Hisab Rukhyat Tingkat provinsi Sumatera Barat Tahun 2015. Acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Kementerian Agama RI urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari’ah serta Ka. Kanwil Kementerian Agama Provinsi yang diwakili oleh Damri beserta pejabat di Lingkungan Kementerian Agama Provinsi Sumbar, kamis kemaren.
IP menyebutkan penentuan awal dan akhir ramadhan sangat menarik untuk dikaji, sejak dahulunya telah berkali-kali terjadi perbedaan antara pemerintah dengan kelompok masyarakat. Perbedaan yang paling utama disebabkan adanya perbedaan cara yang digunakan dalam menentukan awal dan akhir ramadhan. Dimana satu pihak berpegang pada Rukhyah dan pihak yang lain berpegang pada Hisab dimana disebabkan adanya system yang berbeda diantara keduanya.
“penentuan jadwal ini merupakan hal yang penting dan tidak perlu dipertentangkan agar masyarakat tidak menjadi bingung dan mari kita saling menghargai perbedaan dan Pemerintah meminta 1 jadwal ” ucapnya.
Dilanjutkannya Pemerintah mengharapkan untuk masa yang akan datang tidak ada lagi perbedaan pendapat dalam penempatan Ramadhan, Syawal dan lainnya.
“ Lakukan hisab ruhyat dan penetapannya secara musyawarah/diskusi dengan lembaga terkait” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Damri menyatakan Pemerintah sangat mendukung Kementerian Agama Provinsi dalam program-program yang dicanangkan dan dia memberikan apresiasi yang besar atas peran pemerintah Prov. Sumbar.
Damri menyatakan Kementerian Agama telah memiliki alat untuk menentukan Hisab Ruhyat yang merupakan tercanggih di Sumatera dan hanya dimiliki 2 Provinsi di Sumatera yakninya di Sumbar dan Aceh. Kisaran harga untuk alat tersebut mencapai 285 juta, harga yang sangat fantastis.
“alat kita canggih, kecanggihannya melebihi alat yang dimiliki oleh Provinsi Aceh kelakarnya.
Dilanjutkannya, kedepannya alat ini nantinya akan digunakan untuk proses Hisab Ruhyat. Selain itu, akan dijadikan tempat wisata edukasi dan wisata religius bagi masyarakat.
“Supaya alat ini dapat dirasakan juga oleh masyarakat Sumbar” ucapnya.
Diakhir sambutannya IP menyatakan selamat menjalankan tugas, semoga program ini dapat terlaksana dengan baik dan apapun hasil nantinya pemerintah akan mensosialisasikan hasil musyawarah ini kepada masyarakat.
(Humas Sumbar)