Mentan Menembus Kabut Tebal Tinjau Balai Embrio Ternak di Cipelang

Peternakan YUNI ERLITA, S.Pt(Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan) 29 Januari 2015 08:57:58 WIB


CIPELANG - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, melaksanakan kunjungan ke Balai Embrio Ternak (BET) yang merupakan UPT perbibitan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di desa Cipelang,  Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Senin (12/1).

Di daerah dengan tinggi rata-rata 1250 mdpl ini, Mentan meninjau balai dengan luas lahan 90 Ha dan memiliki tujuan meningkatkan produksi benih dan bibit ternak unggul nasional.

Diiringi dengan turunnya hujan dan kabut tebal, Kepala BET, Tri Harsi, beserta jajaran menyambut hangat kunjungan Mentan untuk menunjukan fasilitas balai berupa laboratorium seleksi embrio beserta display kandang sapi.

Di kandang sapi BET Cipelang memiliki bibit unggul sapi terbaik dengan jenis; Peranakan Ongole, Sumba Ongole, Friesian Holstein, Brahman, Brangus, Angus, Simmental dan Limousin dengan populasi di tahun 2014 sebanyak 614 ekor.

Pada kesempatan tersebut Kepala BET menjelaskan poduksi embrio dilakukan dengan dua metode yaitu, metode invivo dimana produksi embrio dilakukan didalam tubuh sapi, dan metode invitro, produksi embrio diluar tubuh sapi dengan menggunakan teknologi laboratorium.

Lebih lanjut Kepala BET menyampaikan, “Potensi sapi donor yang unggul secara genetik di tahun 2014 mampu dihasilkan 716 embrio, dan balai menargetkan untuk memproduksi 800 embrio di tahun 2015.”

Bibit ternak jantan hasil Transfer Embrio (TE) akan digunakan sebagai calon pejantan unggul untuk produksi semen beku, sedangkan betina unggul akan digunakan dalam program re-donor untuk diproduksi embrio.

Dari penjelasan Kepala BET, Mentan menyampaikan pesan kepada Kepala BET untuk dapat meningkatkan produksi embrio menjadi 1.000 bahkan menjadi 500.000 per tahun.

"Jika saya minta 500.000 embrio bisa? apa yang dibutuhkan, anggaran kita banyak, kita bisa perluas lahan dan perbanyak sapi indukan," ungkap Mentan.

Mentan mengungkapkan keyakinannya jika produksi embrio kebutuhan sapi tercukupi, Indonesia tidak tergantung pada impor.

Pada kesempatan tersebut, Mentan juga menitipkan kepada pejabat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk menambah sebanyak 9 unit peralatan laboratorium embrio ternak seperti di BET untuk mendukung swasembada daging nasional.