Gubernur Canangkan Pekan Keselamatan Di Jalan Tahun 2014 Tingginya Angka Kematian Akibat Kecelakaan Jalan Raya

Berita Utama () 24 Desember 2014 03:16:47 WIB


Pesisir Selatan,-Salah satu penyebab tingginya angka kematian di Indonesia adalah kecelakaan dijalan raya, berdasarkan data dari Polri tahun 2013 tercatat 1.106 kasus kecelakaan dan korban meninggal sebanyak 26.000 orang atau setiap jamnya menelan korban 3 sampai 4 orang. Sementara Sumbar sendiri peringkat ke-5 di Indonesia dengan angka tingkat kecelakaan di jalan raya 5.642 kejadian pada tahun 2013.

“Salah satu langkah pemerintah dalam mengurangi resiko kecelakaan dengan upaya pengendalian faktor resiko yakni berupa pemeriksaan kesehatan para pengemudi setiap bulannya melalui Poswindu. Hal kita dilakukan guna menjaga keselamatan pengemudi dan penumpang dan tercatat pada buku monitoring kesehatan pengemudi tersebut", sebut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kementerian Kesehatan RI H.M. Subur saat Pencanangan Pekan Keselamatan Di Jalan Tingkat Nasional Provinsi Sumbar Tahun 2014 di Halaman Kantor Bupati Pesisir Selatan, selasa kemaren (23/12), ikut hadir Dir.Lantas Polda Sumbar, SKPD Provinsi/Kab terkait.

H.M. Subur juga berpesan untuk para pemudi untuk melaksanakan kiat "HEBAT", yaitu Hindari Berkendaraan Bila Mengantuk dan Sakit, hindari kebiasaan buruk ketika berkendaraan, beri pertolongan segera bagi korban kecelakaan, ayo istirahat apabila lelah dan mengantuk dan tetap keselamatan penumpang sama pentingnya dengan keselamatan pengemudi.

Sementara itu Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan terkait dengan keselamatan di jalan lebih menekankan kepada beberapa hal, yaitu kesadaran, pengetahuan, kesehatan dan skill (kemahiran). Sebagian besar korban kecelakaan di jalan disebabkan karena tidak menguasai atau memenuhi hal tersebut.  

"Sebagian besar pengemudi di jalan raya yang kita lihat itu banyak yang tidak sadar dengan keselamatannya sendiri, yang mengendarai motor ngebut-ngebutan dan tidak memakai helm, meskipun pakai helm, helm itu pun tidak sesuai dengan SNI, dan yang lebih parah lagi, mengendarai motor kok masih bisa sambil teleponan dan SMS lewat Hand Phone (HP)", ucap IP dengan ekspresi wajah yang heran.

Gubernur juag meminta kepada jajaran kepolisian untuk pembuatan SIM dilakukan melalui prosedur yang sewajarnya dan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.

"Untuk masyarakat yang ingin membuat SIM untuk benar-benar diseleksi dengan benar, apakah layak atau belum, gunanya untuk keselamatan juga, jangan ada lagi yang nama SIM tembak", ujar IP sambil berseloroh.

Nasrul Abit sebagai tuan rumah pelaksana kegiatan ini mengutarakan salah satu alasan Kab. Pessel menjadi tuan rumah penyelenggara kegiatan ini karena Pessel merupakan peringkat ke-3 pencetak angka kecelakaan tertinggi di sumbar.

"Tahun 2013, angka kecelakaan tercatat 162 kasus, meninggal sebanyak 52 orang atau setiap bulannya 4 sampai 5 orang yang meninggal, hal ini diperparah dengan korbannya adalah di usia produktif (16-40 tahun)", ujarnya.

Nasrul Abit berharap dengan pelaksanaan kegiatan ini dapat menggugah kesadaran masyarakat dan mengurangi angka kecelakaan yang ada di sumbar dan Pessel Umumnya.

Sebagai tanda pencanangan pekan keselamanatan di jalan, dilakukan penyerahan secara simbolis alat keselamatan berupa helm untuk anak, penyerahan plakat dari Kementerian Kesehatan RI dan penempelan stiker sadar keselamatan serta penyerahan buku monitoring kesehatan bagi pengemudi.

(Humas Sumbar)