Penutupan SL-PHT Kakao Nagari Model Kakao di Nagari Balimbing Kec Rambatan Kab Tanah Datar

Berita Utama () 20 Oktober 2014 02:16:26 WIB


Dalam rangka memberikan pengetahuan kepada petani kakao tentang budidaya kakao yang baik, Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat melaksanakan SL-PHT (Sekolah Lapang Pengendali Hama Tanaman) di Nagari Balimbing Kec Rambatan Kab. Tanah Datar. Peserta SL adalah dari perwakilin kelompok tani kakao yang berada di Kec Rambatan berjumlah 24 orang dan 1 orang petugas lapangan. Sekolah lapang dilaksanakan selama 7 kali pertemuan dengan menyampaikan materi tentang budidaya tanaman kakao yang baik antara lain : pemangkasan kakao, pemupukan, sambung pucuk, sambung samping, pengendalian hama tanaman, serta teknis lainnya. Materi disampaikan oleh narasumber dari provinsi dan kabupaten serta instruktur lapangan yang mendampingi petani dalam melakukan praktek di kebun masing-masing.

Setelah pertemuan dilaksanakan selama 7 kali pertemuan dilakukanlah acara penutupan oleh Tim Provinsi dan Kabupaten, sebelum penutupan dilakukan diskusi dengan peserta tentang materi yang telah dipelajari dan kendala-kendala yang ditemui selama menerapkan di kebun petani masing-masing yang di bimbing oleh Kabid BSP Ir. Yusniar, MP selaku penanggung jawab kegiatan. Setelah itu dilakukan acara penutupan yang di hadiri oleh Sekretaris Dinas, Kabid Perkebunan,Kasi Usaha Tani Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kab. Tanah Datar. Dalam arahan Sekretaris Dinas Khairuddin, SH waktu penutupan menyampaikan bahwa program ini adalah dalam rangka meningkatkan pengetahuan petani dalam berbudidaya kakao yang baik sehingga petani dapat memperlakukan tanaman kakao sesuai dengan kebutuhan dan mendapatkan hasil yang baik serta meningkatkan ekonomi petani. Oleh sebab itu diharapkan petani dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama SL dan diterapkan di kebunya masing-masing. Pada akhir penutupan di berikan hadiah kepada peserta SL yang terbaik dalam mengikuti materi dan terbaik dalam menerapkan ilmunya di kebun masing-masing. Ini bertujuan untuk merangsang petani agar lebih giat dalam merawat dan memelihara tanaman kakaonya.