RAPAT PERENCANAAN PENYUSUNAN NAGARI MODEL KOPI (NMKo) KENAGARIAN SITUJUH BANDA DALAM KEC SITUJUH V NAGARI KAB LIMAPULUH KOTA

Berita Utama () 07 Agustus 2014 14:08:27 WIB


Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pengembangan Nagari Model Kopi tahun 2014, dilaksanakan rapat perencanaan penyususnan nagari model kakao antara Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat dengan tim perumus yaitu Komunitas Indonesia Hijau (KIH). Dari KIH hadir Ketua yakni Prof (R) Ishak Manti, MS bersama anggota. Dari Dinas Perkebunan hadir Kepala Dinas Perkebunan yang diwakili oleh Kepala Bidang BSP Ir Yusniar, MP serta sekretaris dan Kepala Bidang dan UPTD Lingkup Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat.

                Dalam arahan Kepala Dinas menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah tahun pertama pelaksanaannya yang akan dilaksanakan di Kabupaten Limapuluh Kota, harapan kita agar ini dapat terlaksana tentunya dengan dukungan dan kerjasama yang baik antara Provinsi dan Kabupaten serta Tim Perumus dari KIH. Kab Limapuluh Kota dipilih karena memiliki potensi dalam pengembangan kopi terutama kopi arabika. Hasil dari kegiatan ini adalah lahirnya sebuah buku rancang bangun tentang Nagari Model Kopi.

                                                                                                                                               

Dalam paparan tim perumus dari KIH (Komunitas Indonesia Hijau) yang disampaikan oleh ketua Prof Dr Ishak manti, MS menyampaikan bahwa program pembangunan perkopian terus dilakukan baik melalui penyediaan bibit berkualitas disamping perberdayaan petani, pengembangan kelembagaan agribisnisnya dan inovasi teknologi serta system diseminasi yang akurat, namun semua itu belum memberikan hasil yang memadai didalam peningkatan produksi kopi dan pendapatan petani secara optimal. Kegiatan pelatihan, sekolah lapang sudah cukup banyak dilakukan dan ternyata selama pelatihan semua teknologi bisa diadopsi dan kita yakin bahwa sebagian petani sudah mempunyai pengetahuan yang cukup memadai, tetapi nyatanya sangat sedikit yang diterapkan dan dikembangkan oleh petani, sehingga sampai saat ini produktivitas dan kualitas kopi masih rendah. Bardasarkan masalah inilah maka perlu dibuat suatun program atau model dalam upaya mempercepat peningkatan produktivitas dan kualitas kopi yaitu membangun suatu kawasan contoh agribisnis kopi yang disebut “Nagari Model Kopi” dengan demikian diharapkan komoditas kopi bisa menjadi motor penggerak ekonomi nagari. Dengan adanya Nagari Model Kopi ini diharapkan bimbingan, fasilitasi dan pendampingan oleh institusi terkait akan lebih intensif dalam rangka mempercepat transfer teknologi budidaya dan pasca penennya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk kopi Arabika di lokasi tersebut. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah mengkaji kondisi nagari dari aspek potensi (ketersediaan lahan, factor fisik, SDM dan Kelembagaan), kendala yang dihadapi (ketersediaan teknologi, kelembagaan dan system diseminasi dll) dan peluang yang mungkin dikembangkan, Menyusun program pembangunan nagari model berbasis komoditas kopi berdasarkan potensi, kendala dan peluang yang ada baik melalui inovasi teknologi, inovasi kelembagaan maupun inovasi diseminasi dll, Membuat buku “Rancang Bangun Pembangunan Nagari Model Kopi” sebagai pegangan dalam melaksanakan dan mengevaluasi program tersebut di lapangan. Kegiatan ini kan berlanjut terus sampai lima tahun kedepan dengan dukungan kegiatan lainnya dan pendanaan baik provinsi maupun kabupaten.