Bersiap Menghadapi Gelombang Kedua
Artikel () 20 Juli 2020 11:48:26 WIB
Harian Jawa Pos edisi 15 Juli 2020 dalam rubrik “Internasional” memuat tulisan yang berjudul, “WHO Ingatkan Kasus yang Terus Meroket”. Jawa Pos mengutip pernyataan Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus yang menyebut, “Terlalu banyak negara menuju arah yang salah”.
Saat ini sudah ada negara-negara yang melakukan lockdown kembali akibat terjadinya lonjakan jumlah orang yang positif covid. Hal ini disebabkan adanya pelonggaran atau relaksasi untuk memulihkan ekonomi. Sayangnya, ketika terjadi pelonggaran banyak yang tidak memakai masker.
Di dalam negeri sendiri, Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan dan mengingatkan kepada Menteri dan kepala daerah tingkat I tentang pentingnya menekan jumlah kematian dan memperbanyak jumlah orang yang sembuh.
Sedikitnya ada delapan daerah yang menjadi perhatian pemerintah pusat di mana di wilayah ini terjadi lonjakan jumlah kasus positif covid. Dan beruntung, Sumbar tidak termasuk daerah yang mengalami lonjakan jumlah pasien positif covid.
Untuk itu, dengan memperhatikan kondisi di berbagai daerah dan juga dunia, sudah sepantasnya kita yang berada di Sumbar melakukan lebih baik lagi protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan air mengalir, memakai masker ketika keluar rumah, keluar rumah untuk hal yang penting, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, menjaga kesehatan dan kebersihan.
Sejauh ini di Sumbar sudah dilakukan tes swab dengan jumlah cukup banyak. Dan hasilnya menggembirakan. Karena dengan hasil itu bisa diketahui mana yang positif atau tidak. Pemerintah dan seluruh elemen terkait bekerja serius agar Covid-19 bisa dikendalikan di Sumbar. Sehingga bisa dihindari terjadinya lonjakan kasus positif.
Pemerintah pun tetap bersiap siaga, karena saat ini masih krisis, masih pandemi. Oleh karena itu, masyarakat pun harus bersiap siaga, selama pandemi masih ada. Karena krisis masih berlangsung.
Jika WHO sudah mengingatkan agar penduduk dunia, negara-negara dunia berhati-hati dan bersiap-siap menghadapi gelombang kedua, itu artinya kita di Indonesia, khususnya Sumbar juga harus berhati-hati dan bersiap-siap. Karena kita juga bagian dari dunia.
Ada perencana keuangan yang sudah menyampaikan agar mempersiapkan dana untuk bertahan 12 bulan ke depan. Ini berarti, kita juga harus punya prioritas pengeluaran. Jangan lagi melakukan konsumsi seperti saat normal.
Untuk itu, upaya lain yang mesti dilakukan adalah berdoa, setelah usaha dilakukan maksimal. Karena dengan berdoa, hati kita bisa menjadi tenang. Tidak berhalusinasi berlebihan, yang bisa memicu stress. (efs)
ilustrasi: freefoto