Mewaspadai Para Pelawan Arah

Mewaspadai Para Pelawan Arah

Artikel () 16 November 2019 09:28:46 WIB


Harian Singgalang edisi 16 November 2019 dalam salah satu halamannya memuat berita yang berjudul, “Driver Ojek Online Tewas Kecelakaan”. Dalam berita tersebut disebutkan bahwa sang driver diduga melawan arah sehingga bertabrakan dengan pemotor dari arah berlawanan. 

Jika memang ternyata driver ojol melawan arah, sungguh sangat disayangkan. Karena akibat hal tersebut nyawanya melayang. Seandainya ia tidak melawan arah pada saat tersebut, mungkin ia masih tetap hidup. 

Saat ini, kita sering menjumpai para pemotor yang membawa motornya melawan arah. Hal ini pasti sedikit-banyaknya mengganggu kendaraan yang melaju di arah yang benar. Sebagai orang Indonesia, kita memang dikenal pemaaf. Maka akibat dari itu, kita seolah-oleh memaafkan pemotor yang melaju melawan arah. Padahal sangat berbahaya. 

Memang tidak semua pemotor yang melawan arah akan celaka, karena kendaraan dari arah yang benar namun berlawanan sering kali jauh lebih waspada, sehingga pemotor yang melawan arah selamat. Namun sebenarnya kendaraan dari arah yang benar namun berlawanan tersebut cukup terganggu, dan konsentrasi mereka jadi bertambah. 

Untuk itu, sudah sepantasnya kita mengambil hikmah dari kejadian kecelakaan tersebut. Sehingga kita hidup kita bisa lebih berkualitas. Bermotor melawan arah jangan lagi dibiasakan, karena itu sama saja merampas hak orang tanpa disadari. Mereka menjadi harus mengalah di jalur mereka sendiri. Selain itu mereka menjadi terhambat dan waktu yang seharusnya bisa lebih cepat untuk sampai di tujuan menjadi lambat akibat menghadapi pemotor lawan arah. 

Membiasakan diri di arah yang benar atau jalur yang benar atau taat aturan, jika dilakukan oleh seluruh masyarakat akan menciptakan kenyamanan berlalu lintas yang akhirnya balik ke masyarakat lagi. Kita bisa melihat budaya masyarakat di negara-negara yang sudah lebih maju, cara mereka berlalu lintas jauh lebih tertib dan mematuhi aturan yang berlaku. 

Semoga tidak ada lagi driver ojol yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Bagaimanapun, menjaga nyawa harus dilakukan oleh pengguna kendaraan dalam berlalu lintas. Yaitu dengan mentaati aturan yang berlaku. Jangan biarkan ego pribadi menjadikan pemotor berani melawan arah, padahal di rumah sudah ada keluarga yang menanti. 

Kita tentunya bersimpati kepada driver ojol yang meninggal, semoga husnul khatimah dan keluarga yang ditinggal diberikan kekuatan dan kesabaran oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.   

Satu hal yang juga sangat penting dalam membawa kendaraan bermotor adalah senantiasa berdoa ketika ingin memulai perjalanan. Dan selama perjalananpun juga tetap berdoa. Sehingga perjalanan kita dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. (efs)

Referensi: Harian Singgalang 16 November 2019

ilustrasi: freefoto dotcom