Pembuat Berita Hoax Iblis 

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 04 April 2019 08:41:28 WIB


Judul tulisan ini memang sengaja dibuat tendensius dan mempergunakan bahasa kasar untuk "menggebuk" anak bangsa yang hobi dan suka membuat berita hoax dengan tujuan kepentingan diri dan kelompoknya.  

Secara tioritis, berita hoax merupakan informasi peristiwa terbaru yang telah dimanipulasi dan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya, alias berita bohong. Berita Hoax total memberikan informasi tentang suatu peristiwa yang dari awal sampai akhir tidak benar adanya. Tapi menurut nilai beritanya, ada peristiwa manipulasi bernada positif dan ada pula yang bernada negatif.

Sebagaimana kita ketahui, manusia dizaman melenial ini, sangat membutuhkan berbagai informasi tentang kehidupannya. Bisa dikatakan hampir setiap detik dan menit manusia mendapatkan berbagai informasi, baik diperolehnya melalui media masa (koran), majalah, buku, radio, televisi, smartphone, laptop/ komputer-PC dan facebook, twiter dan WahatAps.

Di satu sisi, berbagai informasi yang diperoleh tersebut selain untuk menambah wawasan, konten penyebar impormasi hoax tersebut beresiko pula untuk merusak persepsi positif, menghasut/ memprovokasi dan mengadu domba masyarakat. Baik-buruknya dampak suatu informasi tergantung dari kejelian para pembaca saat memberikan penilaian. Tentu saja, dunia tidak pernah lepas dari tantangan dan kehidupan itu adalah tantangan. 

Untuk mudah memahami dan menilai imformasi hoax, pahami dengan cara melihat hari dan tanggal peristiwa. Kenapa? Karena tanggal kejadian suatu peristiwa merupakan salah satu komponen penting dalam setiap berita. 

Selanjutkan, cocokan antara logika bahasa dengan logika bahasa. Maksudnya, antara kedua komponen itu harus sama logisnya. Soalnya, bisa jadi logika faktanya yang direkayasa dan begitu juga sebaliknya. 

Kalau kita cermati berita hoax dari pandangan agama Islam, berita hoax saa dengan berita bohong dan imformasi megada-ngada.Firman Allah dalam kita Suci Al-Quran. “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12).

Kini, kata bohong boleh dikatakan sebagai sebuah kata yang begitu erat kaitannya dengan kehidupan sehari- hari. Hal ini bukan tanpa alasan mengingat setiap orang tentu pernah berbohong.  Sulitnya menghindari bohong menjadikan bohong sebagai sebuah penyakit segala zaman yang begitu susah untuk dihilangkan.

Yang ironisnya, ketika kebohongan melalui imformasi hoax sudah merajalela dimana- mana, hal ini dapat memicu terjadinya rasa saling benci antar sesama. Jika sudah demikian maka asas kebersamaan serta tolong menolong antar sesama akan menghilang dengan sendirinya. Tidak hanya itu, namun kebohongan juga dapat memicu hilangnya rasa akrab antar teman sehingga tercipta suasana yang tidak nyaman. Dengan dampak berbohong yang begitu besar, maka tidak heran jika Islam melarang perbuatan buruk yang satu ini.

Berbohong dapat menyebabkan seseorang melakukan perbuatan keji seperti adu domba, hingga menyebar fitnah yang orang tersebut tak melakukannya. Inilah yang disebut bahaya lidah menurut agama islam, sehingga setiap mukmin harus menjaga lisannya agar selalu berkata yang baik.

Khusus masalah beita bohong ini ada beberapa dalil tentang bohong yang dapat dijadikan sebagai panutan supaya terhindar dari perbuatan ini karena tidak disukai Allah. Hal ini tertuang dalam surat Al Israa’ yang berikut ini:"“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Al Israa’: 36)

Bohong bukan hanya merugikan diri sendiri dan orang lain,  namun juga membuat pelakunya  berdosa dan akan dimintai pertanggung jawabannya ketika di akhirat nanti. Untuk itu, betobatlah dan jangan lagi menyebarluaskan imformasi bohong atau hoax, baik melalui facebook, WhatAps, Twiter, dan integram. Semoga (Penulis wartawan tabloidbijak.com-berbagai sumber)