Perbuatan Maksiat Mengundang Bencana

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 31 Agustus 2018 09:00:03 WIB


SEBAGAIMANA kita ketahui, perbuatan maksiat merupakan tindakan manusia yang melanggar hukum moral yang bertentangan dengan perintah Allah. Bahkan, perbuatan maksiat dapat melemahkan dan memutuskan jalan menuju Tuhan. Kenapa? Karena perbuatan maksiat dapat membuat seorang individu untuk berbuat suatu hal yang condong kepada kemungkaran.

Kemudian, perbuatan maksiat mempunyai ciri-ciri intrinsik yaitu dapat menghasilkan kepuasan diri, mengasikkan serta nikmat sehingga dapat membuat seorang individu senang dan bahkan kecanduan untuk melakukan kembali hal tersebut contohnya Zina yang dapat menimbulkan kecanduan psikologi.

Di zaman now, perbuatan maksiat telah kian meraja lela, sehingga banyak manusia yang terjerumus dalam lembah kemaksiatan tersebut.  Sebenarnya seluruh manusia memang memiliki dosa sehingga tak heran jika manusia sulit untuk terhindarkan dari perbuatan maksiat. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda; “Seluruh anak Adam berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.” (HR. Ibnu Maajah)

Selanjutnya, Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda; “Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang diharamkan). Zina kedua telinga adalah mendengar (yang diharamkan). Lidah (lisan) bisa berzina, dan zinanya adalah perkataan (yang diharamkan). Tangan bisa berzina, dan zinanya adalah memegang (yang diharamkan). Kaki bisa berzina, dan zinanya adalah ayunan langkah (ke tempat yang haram)…,” (HR. Bukhari dan Muslim)

Meskipun begitu, umat Islam hendaknya menjaga diri mereka agar terhindar dari perbuatan-perbuatan maksiat. Sebab jika tidak maka perbuatan-perbuatan maksiat tersebut kelak akan sangat merugikan di dunia maupun di akhirat. 

Penyanyi kondang Ebit G Ade, juga membuat lirik lagu tentang dosa dan kehidupan anak manusia, agar penggemarnya sadar dan bertaubat, serta bertawakal kepada Allah Sang Pencipta kehidupan dan kedamaian. Dianta bait lagu Ebid G Ade tersebut.

Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang

Padahal, manusia adalah makhluk yang paling mulia di sisi Allah,  namun di sisi lain manusia akan menjadi hina disisi Allah,  jika ia sendiri menenggelamkan dirinya dalam perbuatan maksiat.  

Menurut ajaran Islam Orang yang semacam ini lebih hina dari binatang, karena ia diberikan mata oleh Allah namun tidak digunakan untuk melihat ayat-ayat Allah selain itu diberi telinga oleh Allah namun tidak digunakan untuk mendengarkan firman Allah.

Secara tegas, ajaran Islam telah menerangkan bahwa suatu kerugian bagi manusia yang melakukan maksiat yaitu menjadi penghalang untuk memperoleh ilmu pengetahuan, sehingga terhalangnya ketaatan kepada Allah, menyebabkan seseorang menjadi hina, hilangnya rasa malu, mendapat akhir hidup yang buruk, hati menjadi keras, menghilangkan berkah, membuat hati menjadi sempit, mendapatkan laknat dan siksa Allah di akhirat.

Al-Qur'an telah banyak menceritakan berbagai kejadian dan bahaya yang ditimbulkan dari perbuatan maksiat. Cerita tersebut bukanlah sesuatu yang dibuat-buat atau lamunan, apalagi cerita bohong untuk sekedar menakut-nakuti manusia, namun ia benar-benar terjadi dan menjadi tragedi bagi umat manusia. 

Diantaranya adalah banjir besar yang mencapai puncak gunung pada masa nabi Nuh as yang menjadikan penghuni bumi karam tenggelam, angin puting beliung yang berhembus keras membanting kaum ‘Ad hingga semua mati bagaikan pelepah kurma yang berguguran, guntur dahsyat yang mematikan kaum Tsamud, hujan batu di negri Sodom pada kaum nabi Luth yang membinasakan semua penghuninya, awan azab berupa mega naungan yang ketika turun bagaikan api yang membakar kaum Syu'aib, tenggelamnya Fir'aun dan kaumnya di sungai Nil, pekik keras yang menghancurkan orang-orang yang digambarkan dalam surat Yasin.

Kini, sebaiknya kita bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah dan semoga kita termasuk umat yang mendapat redhaNya. Semoga. (Penulis wartawan tabloidbijak dan padangpos.com)