Dampak Ekonomi Asian Games

Dampak Ekonomi Asian Games

Artikel () 31 Agustus 2018 20:23:44 WIB


Perhelatan Asian Games yang dilaksanakan di Indonesia, yaitu Jakarta dan Palembang ternyata membawa dampak positif bagi ekonomi masyrakat. Pemerintah sendiri telah menyebutkan bahwa Asian Games akan bernilai ekonomi bagi Indonesia.

Harian Kompas edisi 31/8/18 di salah satu halamannya menulis berita dengan judul “Membawa Pempek Mendunia”. Pempek sebagai salah satu makanan khas dan oleh-oleh dari Palembang diharapkan bisa semakin terkenal dengan adanya Asian Games ini. 

Salah satu sentra pempek di Palembang terciprat dampak positif Asian Games ini. Puluhan warung yang merupakan representasi UMKM ini meningkatkan produksinya dari hari biasa. Jika hari biasa diproduksi 50 kg adonan untuk membuat 6.500 butir pempek, di Asian Games meningkat menjadi 80 hingga 100 kg adonan u ntuk membuat 10.000 hingga 13.000 butir pempek. 

Peredaran pempek yang keluar dari Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang yang biasanya hingga 7 ton pada Asian Games bisa mencapai 14 ton. Jika sebelum Asian Games wisatawan asing yang membawa pempek berasal dari Thailand, Brunei dan Malaysia, maka pada Asian Games akan banyak lagi orang asing dari berbagai negara yang membawa pempek ke negaranya. 

Menurut Menteri Pariwisata, wisatawan yang datang ke Palembang pada perhelatan Asian Games sekitar 50.000 orang. Di luar itu ada 5.000 media internasional yang akan datang. Dan uang yang beredar diperkirakan mencapai 1 triliun rupiah. 

Melihat bagaimana besarnya dampak positif ekonomi Asian Games terhadap UMKM dan perekonomian, maka UMKM Sumbar bisa belajar untuk mempersiapkan diri memanfaatkan momentum perhelatan di Sumbar. infon yang saya dapat, semakin banyak kegiatan yang dilaksanakan di Padang khususnya dan Sumbar umumnya yang bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi. 

Meskipun skalanya tidak sebesar Asian Games, namun sangat potensial dan terjadi berkali-kali. Dalam beberapa kesempatan, hotel-hotel di Padang penuh terisi. Beberapa kegiatan skala nasional yang dilaksanakan di Padang melibatkan ribuan peserta yang datang. Hal ini berdampak kepada penjualan makanan, minuman, oleh-oleh, penyewaan mobil, hotel dan penginapan, serta pendapatan bagi daerah. 

Jika Palembang dikenal dengan pempeknya, maka Sumbar dikenal dengan kripik balado dan rendang. Kuliner Palembang pun tidak hanya pempek saja yang enak rasanya, masih ada makanan lain. Demikian pula kuliner Sumbar, tidak hanya kripik balado dan rendang. Mudah-mudahan berbagai momentum perhelatan besar yang akan ada di Sumbar bisa mendorong UMKM menikmati potensi ekonomi yang baik ini. Sehingga kesejahteraan bisa semakin meningkat, dan angka kemiskinan kian menurun. (efs)  

 

Referensi: Kompas, 31 Agustus 2018