Para Petani Di Kecamatan IV Jurai Pessel Dan Bayang Mulai Risih Akibat Sawah Terancam Kekeringan

Para Petani Di Kecamatan IV Jurai Pessel Dan Bayang Mulai Risih Akibat Sawah Terancam Kekeringan

Berita Utama Desi Marlinda(Diskominfo) 06 Februari 2018 09:38:32 WIB


Painan,5 Februari 2018- Para petani pada beberapa nagari di wilayah kecamatan IV Jurai Pessel dan kecamatan Bayang merasa risih akibat lahan pertanian mereka dilanda kemarau panjang, setidaknya ratusan hektar lahan pesawahan masyarakat yang sudah ditanam padi terancam kekeringan, dikhuwatirkan masyarakat bakal mengalami kerugian yang cukup besar, bila kendala petani tersebut tidak segera diatasi.

Daerah yang krisis air sawah tersebut antara lain, Nagari Gurun Panjang, Sungai Sarik,Sungai Gayo,Balai Sinayan dan beberapa daerah lainnya, padahal air merupakan kebutuhan tanaman padi yang tidak bisa dielakan, kekurangan air sangat berpengaruh terhadap hasil produksi panen padi bahkan bisa terancam gagal panen

Asnimar (43) salah seorang petani warga Gurun Panjang Utara Pessel mengakui, sawah yang sudah ditanam padi tanahnya mulai kekeringan dan merekah, dikhuwatirkan para petani bakal gagal panen,apalagi sebagian besar sawah masyarakat merupakan sawah tadah hujan yang hanya mengandal air turun dari langit.

Menurutnya, sudah seharusnya Pemda Pessel dapat membangunan jaringan irigasi teknis yang memadai, setidaknya masyarakat tidak lagi menunggu tingginya curah hujan untuk bercocok tanam padi, bila irigasi sawah berjalan lancar serta memenuhi kebutuhan tanaman,pihaknya merasa optimis hasil penen padi meningkat dan ekonomi akan semakin membaik, pembangunan berkembang, sesuai yang diharapkan oleh masyarakat, pemerintah dan pembangunan daerah.

Camat kecamatan IV Jurai Pessel Salman Alfarisi Brutu ketika dikonfirmasikan melalui Telepon seluler,Minggu(3/2) mengatakan,upaya mengatasi kegagalan panen padi, masyarakat tani di kecamatan IV Jurai Pessel mulai terapkan pola tanam serentak dalam satu hamparan, serta menekan serangan berbagai hama perusak tanaman yang dapat merugikan masyarakat.

Masyarakat dituntut menjaga kebersihan lingkungan pematang sawah, tali bandar dan irigasi terhindari dari semak belukar, kondisi ini akan memicu hama tikus bersarang dan berkembang biak, kemudian para petani juga memiliki tanggung jawab menjaga fasilitas umum dari kerusakan serta melestarikannya .( 10)

sumber:webpessel