7 Langkah Mantap Untuk Merencanakan Pembangunan Nagari

7 Langkah Mantap Untuk Merencanakan Pembangunan Nagari

Berita Utama Drs. AKRAL, MM(Diskominfo) 27 Desember 2017 15:56:03 WIB


 

Kalimat diatas merupakan strategi yang dilaksanakan oleh Bupati 50 Kota Irpendi Arbi dalam mengelola keuangan Desa, seperti beliau sampaikan ketika ekspose dihadapan tim penilai peran kepala daerah dalam pengelolaan dana desa di Pendopo rumah dinas bupati Rabu 27 Desember 2017

Lebih lanjut Bupati mengatakan, tujuh langkah mantap  itu diantaranya adalah,  Penyusunan Kebijakan, dengan melahirkan beberapa Peraturan Bupati, Perencanaan dengan melakukan beberapa bimbingan teknis penyusunan RPJM desa dan sebagainya, Peningkatan kapasitas SDM dengan memberikan pelatihan pengelolaan Keuangan Nagari seperti SISKEUDES kepada aparatur  Nagari dan Stakeholder Nagari, Konsolidasi dengan mengadakan Rakor-rakor tentang pembangunan dan keuangan, Klinik  Keuangan dengan melahirkan Surat Edaran Bupati tentang Klinik Keuangan, salah ssatunya sosialisasi E-Planing. Inovasi Nagari, dengan Launching Mobil Ambulance, Gelar Bursa Inovasi dan sebagainya. Gelar Motivasi dan Pengawasan, demikian Bupati.

Sebelumnya ketua tim penilai kepala daerah dalam pengelolaan keuangan desa Provinsi Sumatera Barat Drs. H. Basril Thaher mengatakan dalam arahannya bahwa dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN)  2018 Pemerintah bekerja sama dengan Provinsi Sumatera Barat khususnya tentang transparansi pengelolaan Dana Desa, karena pembangunan desa merupakan salah satu misi Presiden  RI Joko Widodo yang tertuang dalam NAWACITA yaitu Desa membangun Indonesia, yaitu pembangunan dimulai dari Desa.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut  dikucurkanlah dana yang luar biasa banyaknya, maka diperlukan peran Bupati dalam mengarahkan pengelolaan Desa ini. Artinya Peraturan Bupati harus ada, agar dalam pengelolaannya tidak keluar dari aturan yang ada, begitu juga perencanaan dan transparansi laporannya, demikian beliau menutup arahannya.

Sedangkan Walinagari Koto Baru Simalanggang Purwanto mengatakan bahwa Nagari Koto Simalanggang yang terletak di ibu negeri kecamatan tapi nagari ini termasuk tertinggal. Dana Desa yang diterima dari tahun 2015 sampai 2017 telah diterima lebih kurang 1,7 Miliyar, sebagian besar digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti sarana jalan, jalan rabat beton, drainase, irigasi tersier, rehab PAUD,  Posyandu dan juga pemberdayaan ekonomi masyarakat, srperti usaha karak kaliang, randang telur dan makanan kecil lainnya. Untuk transparansi penggunaan dana desa, selalu ditampilkan melalu baliho, spanduk,papan informasi, media masa dan website. Demikian Walinari menutup eksposenya.

Tim terdiri dari Drs. H. Basril Thaher, Ir. Basril Basyar. MM,  Zulnadi. SH,  Jayusdi Effendi. SE, dan Gusfen Khairul, demikian dilaporkan dari Koto Baru Simalanggang. (by. Akral)