Listrik Masih Jadi "Barang Mewah" di Mentawai

Listrik Masih Jadi

Berita Utama DENY SURYANI, S.IP(Sekretariat DPRD Prov. Sumbar) 13 Desember 2017 10:11:45 WIB


MENTAWAI - Jaringan listrik masih menjadi "barang mewah" di Kepulauan Mentawai. Lebih dari separuh wilayah kepulauan ini belum mendapat pasokan listrik. Kondisi ini perlu mendapat perhatian agar kebutuhan listrik bisa terpenuhi.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat daerah pemilihan (Dapil) VIII melakukan kunjungan kelompok memanfaatkan masa reses sidang ketiga tahun 2017 ini ke Kabupaten Kepulauan Mentawai, Jumat (8/12).

Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Fraksi Golkar Saidal Masfiuddin yang menjadi koordinator Dapil VIII mengungkapkan, kebutuhan listrik di Kepulauan Mentawai tidak bisa hanya mengandalkan pasokan PLN. Pemerintah kabupaten dan instansi terkait di pemerintah provinsi harus menjadikan persoalan itu sebagai fokus perhatian.

"Sebagian besar wilayah Mentawai belum teraliri listrik. Ini harus menjadi perhatian pemerintah kabupaten dan instansi terkait di pemerintah provinsi. Tidak bisa mengandalkan pasokan dari PLN saja," kata Saidal.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Mentawai, lanjutnya, harus ada inovasi alternatif seperti membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Dia menyebut, sekitar 52 persen wilayah Mentawai belum teraliri listrik.

Dia menyorot ketidakmampuan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat dalam menyerap Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk PLTS sebesar Rp15 miliar. Karena tidak mampu menyerap, pemanfaatan anggaran dari DAK tersebut tidak berjalan maksimal.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai Saiful Jannah menerima kedatangan anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Dapil VIII mengungkapkan, Rasio Elektrisitas (RE) Kepulauan Mentawai hanya 48 persen. Ini tertinggal jauh dari RE daerah lain di Sumatera Barat yang sudah mencapai 70 persen.

Berdasarkan data PLN, di Pulau Siberut yang merupakan pulau paling besar di Mentawai, baru delapan dari 20 desa yang teraliri listrik. Kemudian di Pulau Sipora sudah dimasuki listrik sebanyak sembilan desa, empat desa belum. Demikian juga di pulau-pulau lainnya masih banyak desa yang belum terjamah listrik.

Dia mengakui, listrik menjadi salah satu instrumen penting bagi pengembangan daerah dan pergerakan ekonomi. Sebagai daerah tujuan wisata, kebutuhan listrik sudah sangat mendesak di Mentawai.

Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Dapil VIII yang meliputi Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Kepulauan Mentawai berjumlah tujuh orang. Mereka adalah Saidal Masfiuddin (Fraksi Golkar), Sudarmi Saogo (Fraksi Gerindra), Iswandi latif (Fraksi PAN), Syafril Ilyas (Fraksi PPP), Risnaldi Ibrahim (Fraksi Nasdem), Syaiful Ardi (Fraksi Hanura) dan Achiar (Fraksi PDIP, PKB dan PBB). *publikasi(dprd.sumbarprov.go.id)