40 PELATIH PANJAT TEBING IKUTI PENATARAN PELATIH LEVEL I
Berita Utama () 27 November 2017 12:13:39 WIB
PADANG,SP...Ilmu dan teknologi (Iptek) harus bisa dikuasai pada zaman sekarang ini, tak terkecuali bagi pelatih. Maka dari itu pergunakanlah kemajuan teknologi tersebut untuk menambah ilmu kepelatihan, caranya jangan mengunakan gedget hanya untuk gagah-gagahan, namun hendaknya untuk mencari ilmu.
Hal tersebut diungkapkan Asisten Deputi ( Asdep ) Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Kemenpora RI, Marheni Dyah Kusumawati, didampingi ketua harian Bapopsi Sumbar Rasydi Sumetry saat membuka Penataran pelatih panjat tebing level 1 yang diselenggarakan oleh Badan pembina olahraga pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi) Sumbar di hotel Edo Kota Padang, Minggu (26/11) malam.
"Iptek sangat perlu dimiliki oleh seorang pelatih untuk mengikuti kemajuan, dengan iptek tentunya ilmu yang dimiliki oleh seorang pelatih akan lebih bagus bagi atlet yang mereka latih," ujar Dyah.
Dia menambahkan, panjat tebing sebenarnya bisa menjadi lumbung medali, karena kelas yang dipertandingkan cukup banyak, sementara atlet yang mengikuti sedikit sehingga setiap atlet bisa mengikuti beberapa kelas yang dipertandingkan,’’ujarnya.
"Kalau ingin menjadikan atlet bisa berprestasi maka pelatih selain menguasai Iptek Dia juga harus memiliki lisensi kelulusan, maka dengan penataran ini hendaknya ada standar kelulusan bagi peserta yang mengikutinya. Ini akan menjadi patokan untuk mengukur kemampuan peserta, karena mereka nantinya akan menjadi pelatih bagi atlet panjat tebing," terang Dyah.
Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sumbar, M Radit Akbar, sangat mengapresiasi Pemerintah dalam hal ini Kemenpora RI dan Dispora Sumbar dalam mempasilitasi cabor olahraga khususnya FPTI dengan mengadakan penataran bagi pelatih melalui BAPOPSI, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pelatih panjat tebing, karena kegiatan ini merupakan pertama kalinya dilakukan untuk para pelatih.
"Dengan penataran ini kita dari Pengprov FPTI Sumbar berharap, ilmu yang didapat akan lebih bermanfaat untuk di kembangkan kepada atlet, sehingga target untuk meraih emas di PON XX 2020 Papua dapat tercapai," ulasnya.
Sementara itu Ketua Pelaksana, Sekretaris BAPOPSI Sumbar Daryusliman dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan 26 sampai 30 November, diikuti 40 peserta dari pelatih panjat tebing utusan 19 kabupaten dan kota, serta klub- klub yang ada di Sumatera Barat.
Lebih lanjut disampaikannya, bahwa narasumber yang dihadirkan berasal dari, Kemenpora RI, Dispora Sumbar, Koni Sumbar, Pakar dari Akademis Universitas Keolahragaan, Tim pengurus FPTI pusat, dan pengprov FPTI Sumbar. Metode yang diberikan berbentuk ceramah, praktek lapangan, diskusi dan tanya jawab.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mencari bibit pelatih panjat tebing yang handal dan berkualitas untuk bisa menciptakan atlet panjat tebing yang bisa berprestasi di kancah nasional, khususnya pada PON XX di Papua nanti," ujarnya. ( Mul )