Wajib Tahu: Apakah Orang Dewasa Perlu Mendapatkan Vaksin?
Artikel Indra, S.Kom(Dinas Kesehatan) 11 Juli 2017 07:43:40 WIB
Mendengar kata vaksin atau imunisasi, mungkin sebagian dari kita menganggapnya berlaku hanya untuk bayi dan anak-anak. Tetapi, nyatanya orang dewasa juga membutuhkan suntikan vaksin secara berkala lho.
Dilansir dari alodokter.com, vaksinasi merupakan proses penyuntikan mikroorganisme penyebab penyakit. Mengapa 'penyakit' ini justru dimasukkan ke dalam tubuh? Tujuannya adalah untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga jika kamu terjangkit virus yang sebenarnya, tubuh sudah punya persiapan untuk menangkalnya.
Vaksin apa saja yang wajib diterima hingga usia dewasa?
Vaksin Hepatitis B
Vaksin hepatitis B bertujuan mencegah penyebaran penyakit yang menyerang organ hati. Masih banyak sekali penduduk Indonesia yang menderita penyakit ini. Untuk kamu yang bekerja di tempat-tempat rentan penyebarannya, seperti di rumah sakit, juga wajib mendapatkan vaksin ini.
Vaksin BCG
Pemberian vaksin BCG bertujuan mencegah penyebaran penyakit tuberkulosis atau TBC. Vaksin ini diberikan hanya sekali saja.
Vaksin Polio
Penyakit yang menyerang sistem saraf dan berakibat kelumpuhan ini disebabkan oleh virus. Vaksin ini umumnya diberikan saat bayi baru lahir hingga berusia enam bulan. Totalnya empat dosis dan dua dosis vaksin booster.
Jika di masa kanak-kanak kamu belum pernah mendapatkannya, dianjurkan mendapatkan suntik vaksin polio sebanyak tiga dosis.
Vaksin MMR
Vaksin MMR diberikan dengan tujuan mencegah penyakit campak, gondong dan campak Jerman. Ketiga penyakit ini merupakan penyakit yang sangat mudah ditularkan, khususnya pada anak-anak.
Vaksin Tdap
Vaksin Tdap ini meliputi pencegahan terhadap penyakit difteri, tetanus dan batuk rejan. Pada anak-anak vaksin ini juga diberikan tetapi dalam versi lain yaitu DTP.
Nah, itu dia vaksinasi yang perlu dilakukan atau dilengkapi orang dewasa. Selain vaksinasi ini, ada beberapa vaksinasi yang dianjurkan diberikan pada orang dewasa, misalnya vaksin influenza dan vaksin HPV.