Pola Baru Entaskan Kemiskinan Bernama TMMD

Artikel () 23 November 2016 13:59:28 WIB


Pola Baru Entaskan Kemiskinan Bernama TMMD

Oleh : Arzil

Selasa (20/9) lalu, program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-97 untuk Sumatera Barat (Sumbar) resmi digelar. Lokasinya di Kampung Tanjung Kandis, Kenagarian Tigo Taluak Sakato, Kecamatan Batangkapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Saat itu yang membuka kegiatan tersebut langsung dilakukan Wakil Gubenur Sumbar, Nasrul Abit bersama Komandan Korem 032 Wirabraja Brigjen TNI  Bakti Agus Fadjri bersama jajarannya di daerah tersebut.

Sebenarnya, program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ini merupakan kelanjutan dari program ABRI Masuk Desa ( AMD) yang dimulai sejak tahun 1980 dan dilaksanakan secara terpadu antara TNI, Departemen/Lembaga Non Departemen dan masyarakat.

Dan kita tahu, tujuan kegiatan TMMD adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, meningkatkan dan memantapkan kesadaran bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, bela negara dan disiplin nasional. Adapun titik beratpelaksanaan program TMMD adalah di desa miskin, terisolir dan terpencil, serta daerah kumuh.

Nampaknya hal itu yang ingin dilakukan Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Nasrul Abit pada Kampung Tanjung Kandis. Soalnya, dengan cara seperti itu akan segera melepaskan kampung tersebut dari kungkungan keterisolasian.

Memang, dari data yang dimiliki pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Kampung Kandis itu masuk dalam Nagari Tigo Taluak Sakato yang berpenduduk sekitar 545 kepala keluarga (KK). Selain itu nagari ini juga merupakan salah satu daerah penghasil gabah di Kabupaten Pessel.

Sayangnya, keterbatasan akses jalan membuat kampung ini sulit mengotimalkan hasil gabahnya. Dan akses tersebut perlu, agar optimalisasi penghasilan gabah di kampung itu bisa dilakukan, terlebih bisa melepaskan keterisolasian tempat itu. Makanya, melalui program TMMD ini bisa menjawab kesulitan yang dirasakan masyarakat Kampung Tanjung Kandis tersebut.

Bahkan Wagub Nasrul Abit sempat menyampaikan, program TNI bersama masyarakat ini bisa mendongkrak perekonomian masyarakat. Sebab, sebut Nasrul Abit, pada TMMD 2016 akan membuka jalan pertanian sepanjang 12 kilometer, dan itu diyakini dapat membantu perekonomian petani di daerah itu.

Sebenarnya, ada nilai positif dari kegiatan TMMD ini. Kegiatan ymang tidak hanya mendekatkan masyarakat dengan aparat TNI saja bisa didapat. TMMD dapat dipandang dari dua segi, yakni Pertama, secara substansial TMMD merupakan thesis keterlibatan TNI dalam pembangunan pedesaan.

Kedua, dari sisi perakitan atau formulanya, merupakan lompatan metodologi pembangunan, yang mengacu kepada kesederhanaan, kebersamaan dan koordinasi lintas sektor fungsi dari beberapainstansi/lembaga.

Ada juga menganggap, program TMMD ini juga menjadi ajang bagi pihak TNI di bidang teritorial. Sedangkan bagi masyarakat, adanya program ini menjadikan daerah atau kampung mereka bisa lebih terbuka atau berkembang sehingga perputaran ekonomi di daerah yang mendapat program TMMD bisa lebih cepat dari sebelumnya.

Pada sisi lain, dari data yang didapat menunjukan masih ada daerah yang miskin di Sumbar, diantaranya Kepulauan Mentawai, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Solok.

Nah, dengan adanya kegiatan TMMD seperti yang dilakukan di Kampung Tanjung Kandis, setidaknya tiga daerah miskin yang masih ada tadi, bisa dientaskan. Sebab sasaran fisik lainnya dalam program TMMD itu tidak cuma jalan lingkung saja, tapi ada juga berupa perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana seperti renovasi mesjid dan renovasi rumah warga yang tidak layak huni termasuk fasilitas publik pendukung roda pembangunan masyarakat lainnya.

Sedangkan untuk sasaran non fisik berupa penyuluhan-penyuluhan berbagai hal yang relevan dengan tatanan perkembangan kehidupan bangsa dan Negara serta permasalahan yang dihadapi masyarakat meliputi penyuluhan tentang kerukunan umat beragama, kesehatan masyarakat,hukum dan HAM, kenakalan remaja, narkoba, TNI/ polri, bela Negara, KB, UMKM serta bahaya terorisme dan radikalisme.

Jadi, tidak salah kiranya, disamping program pemerintah melalui berbagai kementerian untuk memacu pertumbuhan ekonomi, terlebih dalam upaya mengentaskan kemiskinan pada daerah yang termasuk kategori miskin, program TMMD ini pun bisa menjadi pola baru bagi daerah untuk membebaskan daerahnya dari kemiskinan. (***)