BUKIK CAMBAI

Artikel () 08 September 2016 10:39:26 WIB


Oleh Irwan Prayitno

Pada 28 Agustus 2016 lalu, saya selaku Gubernur Sumbar bersama Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Solok meresmikan Destinasi Wisata Unggulan Bukik Cambai yang berada di Kabupaten Solok. Daya tarik yang luar biasa di Bukik Cambai ini adalah kita bisa menyaksikan empat danau dan empat gunung yang ada di Sumatera Barat (Sumbar).

Empat danau yang dimaksud adalah Danau Talang, Danau Diateh, Danau Dibawah, dan Danau Singkarak. Sedang empat gunung yang dimaksud adalah Gunung Talang, Gunung Marapi, Gunung Singgalang dan Gunung Kerinci. Mungkin destinasi seperti ini satu-satunya yang ada di Indonesia.

Dan sudah sepantasnya kita mensyukuri nikmat Allah SWT yang indah ini dengan menjadikannya tempat wisata yang mampu menarik wisatawan datang ke sini sekaligus memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dan pemasukan kepada pemerintah daerah. Dan insya Allah destinasi wisata ini perlahan-lahan jika digarap serius bisa menjadi destinasi wisata pegunungan kelas dunia. Posisi Bukik Cambai sendiri kurang lebih berada di ketinggian 1400-1600 meter di atas permukaan laut. Dengan hawa yang sejuk, akan menjadi pelengkap destinasi wisata yang ada di Sumbar seperti Mandeh yang merupakan destinasi wisata laut/bahari.

Kunjungan saya ke puncak Bukik Cambai kali ini menggunakan motor trail bersama Tim Trabas Sumbar 1 dan Komunitas Alpatrac. Saya bersama rombongan juga melakukan survei jalan tembus dengan menyusuri jalan tanah dari Alahan Panjang Kab. Solok menuju Pasar Baru, Kec. Bayang Kab. Pesisir Selatan. Selain itu saya dan rombongan juga mengunjungi Danau Diateh, Danau Dibawah dan Danau Talang.

Jalan ke Bukik Cambai memang masih seadanya, saya dan rombongan menaiki bukit dengan motor trail. Belum tersedia jalan yang memadai bagi wisatawan. Ke depannya, infrastruktur jalan akan dibenahi dengan menggunakan anggaran pemkab, pemprov dan juga kita harapkan pemerintah pusat mau turut serta berpartisipasi karena mengingat keindahannya yang hanya ada di Sumbar.

Saya memberikan apresiasi dan dukungan kepada daerah-daerah yang memberikan perhatian kepada daerahnya untuk membangun dan mengembangkan pariwisata. Saya juga mengapresiasi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Solok yang sangat antusias mengembangkan pariwisata di Kabupaten Solok. Saya pun turut semangat memberi dukungan atas kerja keras ini dan ke depannya insya Allah akan ada program bantuan dari provinsi untuk mengembangkan destinasi wisata di Kabupaten Solok ini.

Pada periode kedua saya menjabat Gubernur Sumbar, pariwisata saya jadikan sebagai gerakan terpadu yang terus menerus dipikirkan, direncanakan dan dieksekusi program-programnya, melalui lintas SKPD bersama-sama sesuai bidangnya mendukung pariwisata ini. Termasuk juga pemerintah kota dan kabupaten.

Mengutip pernyataan Menteri Pariwisata Arief Yahya di republika.co.id (1/9/16), pariwisata adalah penyumbang PDB (Produk Domestik Bruto), devisa dan lapangan kerja yang paling mudah, murah dan cepat. PDB Indonesia menyumbang 10 persen PDB nasional dengan nilai nominal tertinggi di ASEAN. Sektor pariwisata menyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan. Dalam hal penciptaan lapangan kerja, dalam lima tahun sektor pariwisata tumbuh 30 persen. Dan devisa pariwisata sebesar 1 juta dolar AS menghasilkan PDB 1,7 juta dolar AS.

Senada dengan Menteri Arief, saya juga meyakini bahwa pariwisata mampu menciptakan lapangan kerja sehingga mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat sehingga bisa mengurangi angka kemiskinan. Ini karena kegiatan ekonomi kerakyatan bergerak. Home stay/penginapan, rumah makan, travel, guide, souvenir, oleh-oleh, penjualan makanan dan minuman, semuanya mendapatkan imbas dari datangnya wisatawan. Uang berputar dan ekonomi bergerak. Semakin banyak wisatawan datang, maka akan semakin banyak uang berputar dan menggerakkan ekonomi.

Jika melihat kondisi geografis Sumbar, alamnya banyak yang sudah menjadi destinasi wisata dan saya prediksi akan ada lagi destinasi baru yang muncul ke depannya. Sedangkan dari sisi demografis, karakter umum masyarakat kurang suka bekerja sebagai buruh yang terikat waktu, maka pariwisata sangat cocok menjadi sektor yang mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Pengembangan destinasi wisata, insya Allah akan menarik kesejahteraan masyarakat lebih baik lagi.

Salah satu destinasi wisata baru yang kini sedang dikembangkan adalah Mandeh. Saat ini sedang dalam tahap proses pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya, juga termasuk homestay atau penginapan. Dengan kondisi yang masih minim dukungan infrastruktur, ternyata sudah banyak wisatawan yang mendatangi Mandeh. Keindahan alamnya yang tersebar melalui media elektronik maupun media sosial dan juga promosi yang sudah dijalankan, telah mendorong wisatawan datang mengunjungi Mandeh.

Saya berharap Bukik Cambai kelak akan bisa seperti Mandeh. Dengan dimulainya pencanangan sekaligus promosi Bukik Cambai, pembangunan infrastruktur dan sarana pendukung lainnya semoga bisa segera dipercepat. Semoga ke depannya, pemerintah dan masyarakat mampu menjaga dan merawat destinasi wisata yang sudah banyak dikenal orang ini. Karena dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, efek multiplier sektor pariwisata insya Allah akan terasa dan mensejahterakan banyak orang. Semoga ikhtiar kita bersama ini mendapat ridho Allah SWT. Aamiin. *** (by akral)

berita yang sama di Harian Singgalang, 8 September 2016