Wapres Jusuf Kalla dan Hj. Mufidah Ikuti Prosesi Menaiki Istano Basa Pagaruyung
Berita Utama Bagian Penerangan(Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat) 06 September 2016 21:39:38 WIB
Tanah Datar—Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla ikuti berbagai prosesi adat menaiki Istano basa Pagaruyung yang merupakan aset pariwisata yang bernilai sejarahdan budaya, serta dapat dijadikan sebagai sumber ilmu pengetahuan, adat dan budaya. Ini merupakan salah satu bahagian kegiatan Wapres dalam kunjungannya hari kedua di Sumbar, Selasa (6/9/2016)
“Ini merupakan rasa syukur masyarakat Minangkabau atas berdirinya kembali istano basa Pagaruyung dan ucapan terima kasih kepada wapres Jusuf Kalla atas dukungan dan dorongannya, serta seluruh pihak yang turut membantu dalam proses pembangunan kembali Istano Basa pagaruyung yang tentunya mengembalikan kebanggaan masyarakat Sumbar dengan kembali berdiri kokok pusat pengembangan adat dan budaya Minangkabau di Kabupaten Tanah Datar ini, dimana peresmian pemakaiannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 30 Oktober 2013 , setelah mengalami kebakaran hebat pada 27 Februari 2007,” terang Ketua umum Panitia, Sekdakab Tanah Datar, Hardiman.
Ia mengungkapkan, prosesi menaiki Istano basa Pagaruyung diawali dengan rangkaian prosesi adat, diantaranya menyapa tamu secara adat, menyerak bareh kunyik dan membasuh kaki di pelalaran tangga istano. Setelah menaiki rumah gadang diisi dengan pidato pasambahan makan, makan bajamba, kemudian pemutaran video sejarah dibangunnya kembali istano pagaruyung, sekapur sirih dari bupati tanah datar, dan sambutan Jusuf Kalla.
Pada saat sampai di Istano Basa Pagaruyuang, Wapres yang mengenakan baju teluk belanga warna putih didampingi Ibu Mufidah yang mengenakan pakaian muslim merah muda menaiki rumah gadang. Terlihat Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Ny Nevi Irwan Prayitno, dan rombongan lainnya ikut ke dalam Istano Basa Pagaruyung.
Setelah menaiki rumah gadang, Wapres yang merupakan "orang sumando" atau laki-laki luar daerah yang menikah dengan perempuan minang duduk dibagian laki-laki sementara Ibu Mufidah di sisi sebaliknya tempat para perempuan.
Lalu diisi dengan pidato persembahan makan, makan bajamba atau makan bersama secara adat, dilanjutkan dengan pemutaran video sejarah dibangunnya kembali Istano Basa Pagaruyung dan sekapur sirih dari Bupati Tanah Datar.
Wapres dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas kesempatan mengikuti acara adat tersebut setelah berbagai musibah terjadi.
"Saya juga menyampaikan terima kasih atas spontanitas teman-teman yang dulu ikut membantu pembangunan kembali istana Pagaruyung ini. Disinilah menjadi contoh kebersamaan kita dengan membangun kembali istana ini bersama-sama," kata Wapres.