PADANG KEMBALI DIDATANGI KAPAL AMERIKA SERIKAT
Berita Utama Admin Satpol PP(Satuan Polisi Pamong Praja) 22 Agustus 2016 15:32:03 WIB
Satpol PP Sumbar, Padang ---Kapal milik Amerika Serikat (AS) datang di perairan Indonesia tepatnya di Padang, Sumatera Barat Senin (22/8), yang rencananya akan diadakan Latihan bersama (Latma) Pacific Partnership 2016 antara Puskes TNI dengan Unites States Pacific Fleet US dalam penanggulangan bencana gempa dan tsunami. Kapal Rumah Sakit Amerika Serikat (AS)/ United States Naval Ship (USNS) Mercy ini memiliki panjang 984 kaki dan lebar 184 kaki yang mampu menampung 900 pasien.
Upacara pembukaan Pacific Partnership 2016, dipimpin langsung oleh Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen Agung Risdhianto bersama dengan Wakil Duta Besar Amerika Serikat Brian McFeeters dan Kapuskes TNI, Mayjen Ben Yura Rimba di Mako Lantamal II Padang, dengan melibatkan sekitar 2.711 personel TNI, Komando Pasifik Amerika Serikat (USPACOM), serta militer dari sejumlah negara itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan skill dan koordinasi antar negara dalam penanggulangan bencana, yang terdiri dari 1.609 personil pasukan Indonesia dan 1.102 personil dari pihak AS.
Menurut Kapuskes TNI, acara Latma ini Pacific Partnership 2016 di Padang dimulai tanggal 19 Agustus sampai 31 Agustus 2016, yang diadakan setiap dua tahun sekali di Indonesia dengan tempat yang bergantian, seperti pada tahun 2010 di wilayah Maluku, kedua tahun 2012 di Provinsi Sulawesi Utara dan ketiga pada tahun 2014 di wilayah Kupang dan Pulau Rote Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ditambah lagi kegiatan ini merupakan operasi bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana dalam bentuk pengerahan kekuatan Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Pacific Fleet) bekerja sama dengan Negara-negara di Asia Pasifik yang merupakan program United States Indonesia Bilateral Defence Discussion (USIBDD) di bidang Medical Working Group.
Pada latihan ini juga melibatkan Kepolisian, POL PP, dan unsur SAR, Pemadam Kebakaran dan BPBD, dalam meningkatkan skill dan kemampuan emergency preparednes bagi personel kesehatan TNI, non personel kesehatan dan Masyarakat. Kemudian, lanjut dia, melatih dan meningkatkan kemampuan koordinasi, interoperabilitas antar negara dan antar lembaga dalam penanggulangan bencana (interagency cooperation), dengan tujuan memahami dan melatih standar kontijensi pada saat kejadian bencana, serta analisa pascabencana dan confidence building.
(By Novear)