Pengembangan kawasan mesjid taqwa muhammadiyah sumbar, Gubernur nyatakan dukungan

Pengembangan kawasan mesjid taqwa muhammadiyah sumbar, Gubernur nyatakan dukungan

Berita Utama Bagian Pemberitaan Biro Humas(Biro Humas Sekretariat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat) 20 Juni 2016 18:27:18 WIB


Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyatakan dukungannya untuk memfasilitasi pengurus wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat dalam menarik investor dalam mewujudkan mimpi mengembangkan Masjid Taqwa yang memiliki plaza dan hotel syariah.
 
"Semua diawali mimpi dan cita-cita. Ini rencana besar yang bisa saja diwujudkan jika ada investor. Untuk itu kita akan berupaya memfasilitasi," ungkapnya usai memberikan ceramah agama di Masjid Taqwa Muhammadiyah di kawasan Pasar Raya Padang, Minggu (19/06).

Menurut Irwan Prayitno pengembangan Masjid Taqwa merupakan ide luar biasa, mengingat masjid dimaksud berdiri di Pasar Raya Padang sebagai pusat keramaian dan jantung kota. Dengan lokasi yang strategis, terdapat potensi keuntungan yang besar mengiringi pengembangan Masjid Taqwa. 

"Ini lokasi mahal. Pasti investor tertarik," tuturnya.

 Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, Shofwan Karim mengatakan, rencana pengembangan Masjid Taqwa sebenarnya bukan hal baru, karena cetak biru tentang rancangan bangunan Masjid Taqwa telah digambar sejak lama.

"Sejak zaman Walikota Padang masih Hasan Basri Durin, blue print Masjid Taqwa sudah ada. Bangunan ini terhubung dengan Balaikota dan Pasar Raya, serta memiliki parkir bawah tanah. Kita sampaikan ini ke Walikota sekarang. Beliau mendorong untuk diwujudkan," terangnya.

Menurut Shofwan Karim jika pengembangan Masjid Taqwa terwujud, maka salah satu masjid terbesar di Indonesia ini layak dijadikan ikon, selain Masjid Raya Sumatera Barat saat ini. Untuk pengembangan dibutuhkan penambahan lahan serta dana pembangunan yang cukup besar. Saat ini pengurus masih melakukan perhitungan serta mematangkan rencana. Terkait target merealisasikan Masjid Taqwa yang lebih modern dan terintegrasi, menurut Shofwan Karim belum bisa ditentukan.

"Bisa jadi cepat terwujud, kalau secepatnya ada investor. Kita tidak bisa targetkan, tapi optimis dulu dan ikhtiar," pungkasnya.