Kemenkes Dukung Program Kesehatan Mentawai

Layanan Kesehatan Indra, S.Kom(Dinas Kesehatan) 23 Mei 2016 19:39:37 WIB


Kementerian Kesehatan RI mendukung program kesehatan yang dicanangkan Pemkab Kepulauan Mentawai. Begitu juga dengan program 7 pesan Sikerei untuk Nusantara yang telah di-launching pada, Senin (22/2) di Muara Siberut, Kepulauan Mentawai. Staf Ahli Menteri Kesehatan, Sri Heni Susilowati mengatakan, Kementerian Kesehatan RI mendukung program-program kesehatan di Mentawai. Termasuk program tujuh pesan Sikerei. Karena dengan program itu adanya penyatuan antara kearifan lokal dan dunia kesehatan.

“Kita sangat mengapresiasi program ini, dengan adanya kolaborasi antara tokoh adat dan tokoh pengobatan, kita berharap kondisi tetap berjalan dengan baik ke depan,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah pusat juga menyokong program-program Kabupaten Mentawai dalam merealisasikan tujuh pesan Sikerei. Seperti memfasilitasi anak-anak untuk sekolah perawat, bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk melahirkan dokter dari Mentawai. Serta menempatkan dokter pada desa-desa di daerah pelosok Mentawai. “Kita sinergikan kesehatan modern dengan tradisional,” ulasnya.

Menurutnya, adanya upaya untuk menciptakan pengobatan dari Mentawai adalah langkah tepat. Seperti adanya penelitian dari perguruan tinggi, apa saja yang dapat menyumbangkan untuk kesehatan. “Kalau mentawai ini khas dengan Sikerei, selain fisik juga untuk kesehatan jiwanya. Fisik dan psikis harus sejalan,” tegasnya.

Bupati Kepulauan Mentawai, Yuddas Sabaggalet dalam kesempatan itu mengaku, aplikasi tujuh pesan Sikerei tersebut akan berujung pada peraturan daerah (Perda). Sehingga pesan-pesan tersebut dapat dijabarkan dalam program yang memiliki landasan regulasi yang tepat.

“Progam tujuh pesan sikerei baru sekitar tiga bulan ini kami luncurkan, tentunya evaluasi dan pencapaian harus berdasarkan kinerja dan sentuhan dari program tersebut,” katanya.

Dijelaskan, program tujuh pesan sikerei tersebut merupakan langkah pemerintah setempat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat yang menitikberatkan pada program kesehatan dan pentingnya hidup sehat terutama masyarakat yang tinggal di pedalaman. Untuk terlaksananya program tersebut dengan baik kata Yudas, inovasi dari tenaga kesehatan dan pembangunan lembaga kesehatan menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

“Tentunya untuk mendukung program tersebut dibutuhkan kerja keras dan inovasi dari tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” katanya.

Sebagai salah satu daerah tertinggal, program kesehatan menjadi fokus utama pihaknya pada tahun ini di samping program berbasis masyarakat lainnya. Ia menargetkan kinerja jajaran dinas kesehatan sudah mampu menunjukan prestasi program yang sudah dijalankan. Yudas mengatakan, untuk mendukung jalannya seluruh program kesehatan tersebut, ia menargetkan pada Februari tahun ini, seluruh proyek-proyek penguatan lembaga kesehatan sudah mulai berjalan atau sudah melakukan penandatanganan kontrak kerjasama.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Lahmuddin Siregar mengatakan, pada tahun ini di daerah tersebut akan dibangun dua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan penyusunan pelaksanaan pembangunan Rumah Sakit Pratama. “Dua Puskemas tersebut pembangunannya terbagi di dua tempat, satu di Sarereiket, Kecamatan Siberut Selatan, dan satunya lagi di Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan,” katanya.

Dalam pengerjaan awal pembangunan dua Puskesmas tersebut, untuk lokasi di Sarereiket anggarannya mencapai Rp1,35 miliar. Untuk pembangunan awal Puskesmas di Bulasat, anggaran yang disediakan Rp1,448 miliar.

Sementara, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit juga mengatakan, dukungan terkait program kesehatan Mentawai ini. Dia juga mengapresiasi Pemkab Mentawai yang begitu aktif dalam peningkatan kesehatan di wilayahnya. “Kita sangat mendukung program ini, karena ini adalah kebutuhan dasar masyarakat,” sebutnya.

Dikatakan, adanya peningkatan akses jalan serta infrastruktur lainnya secara otomatis juga dapat mendukung program kesehatan. Nasrul Abit juga mengapresiasi Bupati Mentawai karena untuk anggaran kesehatan di Kepulauan Mentawai dari APBD sudah diatas angka 10 persen. (da)