SUMATERA BARAT BERTEKAD MELAKSANAKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG LAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN
Berita Utama () 19 Juni 2013 14:29:14 WIB
SUMATERA BARAT BERTEKAD MELAKSANAKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG LAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN
MELALUI NOTA KESEPAHAMAN BERSAMA LEMBAGA TERKAIT
(By.Drs.IFRAH ,MPd / SUKARMA,SE)
Penistaan terhadap kaum perempuan telah terjadi sepanjang panggung sejarah umat manusia. Mesir Kuno memiliki lembah sungai Nil yang subur. Luapan sungai Nil menyuburkan tanaman dan membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya. Masyarakat percaya bahwa Sungai Nil dijaga dan dilindungi oleh Dewi Syafira. Untuk memuji dewi lembah sungai Nil, maka setiap musim kemarau, dipersembahkan tumbal seorang perempuan perawan yang cantik di daerah tersebut yang ditenggelamkan kedalam sungai Nil dalam keadaan hidup. Penistaan tersebut juga dialami oleh masyarakat Qurais sebelum Nabi Muhammad SAW membawa Risalah Islamiah. Pada zaman yang dinamai jahiliah, keberadaan perempuan sangat menyedihkan, karena peperangan dan perampokkan yang dilakukan antar suku bermuara pada penzaliman kaum Perempuan, karena dijadikan pelampiasan hawa nafsu. Atas pertimbangan yang tragis ini, Umar Bin Khatab dengan terpaksa menguburkan bayi perempuannya hidup-hidup- Nabi Muhammad SAW, membawa risalah Islam yang mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan. Oleh sebab itu, pantas beliau dijadikan pelopor Pengarusutamaan Gender pertama di dunia ini.