DISPERINDAG SUMBAR MELAKSANAKAN PELATIHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PERKAPALAN RAKYAT

DISPERINDAG SUMBAR MELAKSANAKAN PELATIHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PERKAPALAN RAKYAT

Industri dan Perdagangan BUDI SETIAWAN, ST, M.Si(Dinas Perindustrian dan Perdagangan) 18 Mei 2017 17:11:34 WIB


Pada tanggal 8 s/d 12 Mei 2017 Disperindag Sumbar mengadakan pelatihan Pengembangan Industri Perkapalan Rakyat . Materi yang diberikan berupa teori 1 hari dan praktek 3 hari. Sedangkan hari pertama acara Pembukaan. Peserta berasal dari 6 Kabupaten / Kota yaitu Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang pariaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam dan Kabupaten Pesisir Selatan yang terdiri dari 25 orang IKM

Acara dibuka oleh Kepala Disperindag Sumbar. Dalam arahannya beliau menyampaikan kapal rakyat masih dibutuhkan oleh para nelayan, namun saat ini IKM dalam pembuatan kapal ini tidak banyak lagi. Dengan pelatihan ini dapat menjaga IKM pembuatan Kapal Rakyat tetap eksis karena pembuatan kapal rakyat ini juga merupakan kearifan local. Selain itu beliau juga menyampaikan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan, teknik dan keterampilan IKM perkapalan sehingga dapat membuat kapal yang lebih berkualitas.

Harapan beliau agar peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, kalau ada hal masih ragu, jangan ragu bertanya kepada narasumber atau instruktur yang mendampingi pelatihan. Sehingga banyak hasil yang didapat dari pelatihan ini.

Dalam kesempatan ini ada 2 narasumber yang diundang yaitu Imam Bahaqi, ST, MM dan Dr. Ir. Heri Supomo M.Si yang keduanya dari Institut Teknologi Surabaya. Dr. Ir. Heri Supomo M.Si menyampaikan perkembangan industri perkapalan rakyat. Selain itu beliau juga menyampaikan Sumber daya produksi kapal kayu yang terdiri dari material, keuangan, SDM, Sarana dan Prsarana dan metode.

Sedangkan Imam Bahaqi, ST, MM menyampaikan terkait pemilihan kayu yang baik, menentukan ukuran kontruksi kapal dan pemasangan kulit kayu dengan pasak sesuai teori-teori yang sudah baku dalam industri perkapalan rakyat. Praktek dilaksanakan di Bungus, daerah tersebut dipilih karena sarana dan prasarana pembuatan kapal sudah tersedia disitu.