REVITALISASI G-N KPA 2016-2019

Berita Utama () 27 April 2016 16:29:17 WIB


 

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno 27 April 2016 membuka secara resmi Pembinaa Revitalisasi  Gerakan Nasional Kemitraan Penyelematan Air (GN-KPA) 2016-2019 di Hotel Mercure Padang. Acara ini diawali dengan sambutan Staf Ahli  Kementerian PU-PR Ir. Kalawi. MSi, beliau mengatakan “Sumatera Barat sebagai salah satu daerah lumbung air maka sumber air itu harus dijaga dan harus dipelihara serta harus diselamatkan, baik kwalitas maupun kwantitasnya, air juga merupakan hak bagi anak cucu kita yang harus kita wariskan, untuk itu air harus benar-benar kita jaga sehingga anak cucu kita juga akan menikmati. Mantan Kepala Dinas PSDA Sumatera Barat di era Gubernur Zainal Bakar ini juga mengatakan bahwa Danau Maninjau dan Danau Singkarak menjadi prioritas bagi pemerintah pusat untuk diselamatkan, jumlah Sungai di Sumatera Barat kurang lebih 560 buah dan banyak diantaranya juga harus diselamat karena pengikisan (erosi) Daerah Aliran Sungai (DAS), untuk menjaga itu semua diperlukan kearifan local seperti menanam bambu dan tanaman lain yang mungkin dapat menahan erosi di sekitar DAS, lebih baik melakukan tindakan preventif dari pada kuratif, “demikian Staf Ahli Menteri ini menutup pidato sambutannya.

 

Acara Revitalisasi ini juga dihadiri oleh Mantan Menteri Pekerjaan Umum di era Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) Bapak Ir. Joko Kirmanto yang mana beliau juga akan memberikan materi. Karena kehadiran beliau maka Gubernur Sumatera Barat menyambut beliau dengan beberapa buah pantun diawal pidatonya, ini pantunya “Hutan yang subur udaranya asri, Hujan lebat di bulan Desember, Selamat Datang Bapak mantan Menteri, Ternyata Bapak Joko  Kirmanto jadi nara sumber”, para hadirin bertepuk tangan setelah mendengarkan pantun ini. Selanjutnya Pak IP menyampaikan bahwa Sungai di Sumatera Barat sudah banyak yang  kurang baik ditambah lagi dengan lahan kritis yang perlu dihijaukan, untuk itu mari kita ajak semua stake holder yang terkait dalam mengatasi masalah pentingnya kegunaan air, melestarikan Sungai dan hutan ini, seperti ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, juga di sekolah  mulai dari SD sampai SLTA, yang dimulai dengan budaya menanam di sekitar sekolah dan disekitar lingkungan tempat tinggal kita, juga membuat bio pori. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat selama ini  sudah berusaha untuk melestarikan lahan kritis dan melestarikan Sungai, namun masih belum ada artinya, untuk itu perlu diintesifkan dan diintegrasikan semua program baik tingkat Kabupaten dan Kota Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, dan harus dimaksimalkan lagi dengan Program Revitalisasi ini,  dimana adanya kesepakatan delapan Kementerian yang telah menandatangani Program ini  pada tahun 2015 yang lalu, diantaranya adalah: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agraria dan Pertanahan, Kementerian BAPPENAS dan Kementerian Desa Tertinggal. 15 Danau di Indonesia yang diprioritaskan untuk diselamatkan dua diantaranya adalah di Sumatera Barat yaitu Danau Singkarak dan Danau Maninjau, DAS  Kuranji dan DAS Anai di Sumatera Barat juga yang paling gawat dan harus diperhatikan  secara khusus, sehingga nantinya akan dapat mendukung Sumatera Barat sebagai lumbung padi dan ketahanan pangan di Indonesia. Khusus kepada para peserta agar memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tentang penyelamatan Hutan, air dan lahan kritis yang akan diberikan oleh para Nara Sumber,” demikian Pak Irwan berharap. (by. Akral)