BI Sumbar Musnahkan Uang Tidak Layak Rp1,6 Triliun

BI Sumbar Musnahkan Uang Tidak Layak Rp1,6 Triliun

Berita Utama () 18 Maret 2016 08:29:02 WIB


Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) memusnahkan uang tidak layak edar senilai Rp1,6 triliun pada akhir 2015 guna menjaga kualitas uang kartal yang beredar di masyarakat.

 
"Jumlah uang yang dimusnahkan tersebut meningkat dibandingkan triwulan III 2015 yang mencapai Rp1,5 triliun," kata Kepala perwakilan BI Sumbar Puji Atmoko di Padang,Kamis.
 
Ia menyebutkan semakin intensifnya Bank Indonesia menggelar kas keliling dan layanan penukaran kepada masyarakat untuk menarik uang tidak layak edar, memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah uang yang dimusnahkan.
 
Berdasarkan rasio pemusnahan uang tidak layak edar terhadap jumlah yang masuk terjadi peningkatan rasio yang cukup signifikan dari 54,6 persen pada triwulan III 2015 menjadi 73,1 persen, kata dia.
 
Ia mengatakan melalui kebijakan yang ditetapkan BI, pemusnahan uang tidak layak edar akan rutin dilakukan agar uang yang beredar di masyarakat tetap layak.
 
Puji menyampaikan pihaknya akan terus menyosialisasikan pentingnya perlakuan yang tepat terhadap uang kartal.
 
" Kalau masyarakat punya uang dolar pasti dirawat dengan baik, seharusnya memperlakukan rupiah juga demikian karena uang negara sendiri," lanjutnya.
 
Selain itu dengan memperlakukan uang secara baik akan memperpanjang usia edar uang dan mengurangi besarnya volume uang tidak layak serta meminimalkan biaya percetakan uang baru.
 
Ia mengajak warga Sumbar menyayangi uang,memperlakukan dengan baik agar kondisinya tetap layak.
 
Menurut Puji, uang kertas yang tidak diperlakukan dengan baik akan menjadi tidak layak dengan kriteria lusuh, kusam, terdapat bekas lipatan, ada coretan, robek kemudian disambung dengan selotip.
 
"Karena itu masyarakat diminta menjaga uang dengan tidak melipatnya, menjaga agar tidak kusam, tidak memberikan staples, serta tidak mencoretnya," ujar dia.
 
Ia menambahkan salah satu upaya mencegah uang tidak layak edar adalah dengan mengampanyekan transaksi nontunai yang jauh lebih praktis dan efisien.
 
Puji menyambut baik langkah yang diambil pemerintah Kota Padang dengan menyediakan pembayaran Bus Trans Padang menggunakan tiket elektronik.
 
Wali Kota Padang Mahyeldi mengatakan pihaknya menerapkan tiket elektronik untuk seluruh pengguna bus Trans Padang.
 
Ia mengatakan penerapan tersebut bertujuan memberikan kemudahan dan keamanan kepada masyarakat, sehingga tidak perlu membawa uang lagi. (*)