Hujan Lebat Tiada Henti, Rumah Tergenangi Banjir pada 3 Kabupaten di Sumbar

Hujan Lebat Tiada Henti, Rumah Tergenangi Banjir pada 3 Kabupaten di Sumbar

Berita Utama HERA ARMAN, ST(Badan Penanggulangan Bencana Daerah) 08 Februari 2016 07:02:55 WIB


Banjir luapan tidak hentinya melanda Sumatera Barat. Sejak tiga hari dari Jumat (5/2) hingga saat ini (7/2) beberapa wilayah seperti  Solok, Pasaman, dan Limapuluh Kota terlanda banjir akibat luapan dari aliran sungai hingga menggenangi rumah-rumah penduduk. Selain banjir juga terjadi beberapa titik longsoran. “Curah hujan begitu deras datang silih berganti selama tiga hari ini, sehingga meningkatkan kewaspadaan bagi Satgas kebencanaan pada seluruh kabupaten/ kota di Sumatera Barat,” ungkap Pagar Negara selaku Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Sumatera Barat.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Rahmadinol malam ini (7/2) melaporkan kepada Pusdalops Sumbar, Hujan deras yang masih mengguyur dari sore hari mulai menggenangi rumah-rumah penduduk di dua jorong Nago, dan Sopak Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Diperkirakan ketinggian luapan rata-rata setinggi  lutut orang dewasa. Banjir tersebut berasal dari meluapnya sungai batang Maek yang tidak mampu lagi menampung air hujan yang terjadi silih berganti. “Kami masih di lapangan memantau perkembangan dan mengungsikan sementara masyarakat ke tempat lebih aman, kami juga mempersiapkan bantuan logistik pada malam ini untuk masyarakat yang terdampak”, ujar Rahmadinol.

Rahmadinol juga melaporkan, di Kecamatan Pangkalan Koto Baru pada sore tadi pukul 14.30 wib juga terjadi insiden adanya anak hanyut bernama Padri (16th) saat sedang memancing dan berenang di sungai batang Maek nagari Gunung Malintang. Satgas gabungan telah dikerahkan untuk melakukan pencarian, namun dikarenakan dalamnya sungai dan deras arus petugas hingga saat ini belum berhasil menemukan korban, dan pencarian akan dilakukan pada esok pagi (8/2).

Selain itu di wilayah Solok, pada malam ini masih diguyur hujan secara silih berganti hingga meluapnya sungai batang Lembang dan mulai menggenangi kembali permukiman di tiga kecamatan yaitu; Lubuk Sikarah, Tanjung Harapan, dan Kubung. Ketinggian genangan sekitar setinggi lutut orang dewasa. Sekitar 36 rumah dengan 37 KK terdampak banjir. Satgas Kabupaten dan Kota Solok selama tiga hari ini berjibaku memberi pertolongan dan memantau luapan air di wilayah tersebut. “Pemerintah kota Solok akan memberlakukan Tanggap Darurat jikalau curah hujan masih terus terjadi hingga hari kedepan”, ungkap salah satu Satgas Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Solok.

Selain banjir, pengaruh hujan lebat juga sempat mengakibatkan terjadinya longsor di Pasaman. Longsor terjadi pada 2 titik di wilayah Jorong Tanggua Banio Bateh Rimbang Nagari Nan VII Palupuh yang menghambat akses jalan penghubung antara Bukittinggi – Pasaman. Kejadian tersebut sekitar pukul  02.00 wib tanggal 7 Pebruari 2016 tepatnya di KM 35. Sempat terjadi kemacetan kendaraan karena terputusnya akses jalan tersebut selama 8 jam. Pada pagi harinya jalan telah bisa dilewati kembali setelah dilakukan pembersihan material longsoran. (gst)