Pemprov Sumbar Tambah Tempat Pelayanan Pajak Kendaraan

Berita Utama () 11 November 2015 08:58:21 WIB


Padang, (Antara) - Pemeritah Provinsi Sumatera Barat(Sumbar) menambah tempat pelayanan pajak di daerah itu untuk memberikan pelayanan prima pada masyarakat dan menunjang penerimaan pajak kendaraan bermotor.
 
"Terbaru, kita merencanakan membuka pelayanan pajak corner di Plaza Andalas agar masyarakat yang sedang berada di mall juga bisa langsung membayar pajak kendaraan tanpa harus ke kantor samsat (Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap)," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Samsat Padang, Jaya Isman Senin.
 
Menurut dia, dengan kemudahan yang diberikan itu, diharapkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak bisa meningkat.
 
Ia mengatakan, pelayanan pajak corner itu akan mulai beroperasi akhir November 2015 ini.
 
Sebelumnya, menurut Jaya Isman, pihaknya juga telah membuka layanan samsat drive thru di depan kantor samsat Padang. Kemudian ada pula samsat quick respon untuk lima kecamatan di Kota Padang.
 
"Artinya, sekarang masyarakat bisa memilih tempat membayar pajak. Tidak harus ke kantor samsat," katanya.
 
Menurut dia, dengan segala kemudahan itu seharusnya tidak adalagi alasan bagi pemilik motor untuk malas membayar pajak.
 
Selain terobosan tersebut, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Samsat Padang menurutnya juga akan membuka layanan samsat keliling di Mentawai.
 
"Anggarannya sudah tersedia untuk 2015. Rencananya akan kita lakukan pada 11,12 13 November dan 16,17 dan 18 Desember 2015 di Tua Pejat Kabupaten Mentawai," katanya.
 
Ia menyebutkan, Mentawai sebenarnya sudah cukup lama meminta layanan samsat di daerahnya. Tetapi karena pertimbangan efektivitas, hal itu belum dilakukan.
 
"Jumlah kendaraan di Mentawai hanya sekitar 3000 unit dengan dominasi kendaraan roda dua. Hitung-hitungannya memang belum efektif jika membuka samsat di sana. Tetapi, kita tetap akan uji coba," katanya.
 
Secara total menurutnya, penerimaan pajak kendaraan bermotor di Sumbar pada akhir Oktober 2015 tidak mencapai target, yaitu 81,44 persen dari target Rp613,2 miliar (83,3 persen).
 
"Tahun ini memang sulit mencapai target karena pergerakan perekonomian secara nasional yang lesu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS dan menurunnya harga komoditi ekspor Sumbar. Kemungkinan, penerimaan baru akan normal lagi pada 2016," katanya.