CARA MEMANEN JAMUR TIRAM
Kehutanan () 30 Oktober 2015 22:41:50 WIB
Jamur tiram merupakan salah satu komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu yang cukup diminati saat ini. Selain kandungan proteinnya rasa jamur tiram juga diminati karena rasanya yang cukup lezat. Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk memanen jamur tiram ini adalah menentukan saat panen dan teknik pemanenan.
Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat optimal, yaitu cukup besar, tetapi belum mekar dengan penuh, pemanenan biasanya dilakukan lima hari setelah tumbuh calon jamur, diameter rata-rata 5-10 cm dengan berat 50-100 gram, panen dilakukan sebaiknya pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya, panen dari setiap polybag pada satu periode penanaman selama 6-7 bulan dapat dilakukan sebanyak 10-12 kali.
Teknik pemanenan jamur tiram antara lain pemanenan dilakukan dengan mencabut keseluruhan rumpun hingga akarnya untuk menghindari adanya akar atau batang jamur tertinggal, pemanenan tidak dapat dilakukan dengan cara hanya memotong cabang jamur yang ukurannya besar saja sebab dalam satu rumpun stadia pertumbuhannya tidak sama, adanya bagian jamur yang tertinggal tersebut dapat membusuk sehingga dapat mengakibatkan kerusakan media, bahkan dapat merusak pertumbuhan jamur yang lain.
Jamur yang telah dipanen tidak perlu dipotong hingga menjadi perbagian tudung, tetapi hanya perlu dibersihkan kotoran yang menempel pada bagian akarnya saja. Dengan cara ini kebersihannya lebih terjaga, daya tahan simpan jamurpun akan lebih lama. Jamur tiram dapat disimpan dalam bentuk segar atau diolah menjadi produk awetan (instan).
Jamur tiram yang baru dipetik harus segera dibersihkan. Akar dan pangkal tangkai jamur dipotong. Jamur yang telah bersih dapat langsung direbus atau dimasak dan dikonsumsi sebagai hidangan lezat atau disimpan pada wadah terbuka/lemari pendingin. Penyimpanan jamur tiram pada wadah terbuka dapat bertahan selama 3-4 hari. Sedangkan penyimpanan pada suhu dingin (lemari pendingin) dapat bertahan hingga satu minggu.