Gubernur Irwan Prayitno lakukan Gerakan Tanam Kawasan Padi dan Sayur di Solok

Berita Utama () 15 Mei 2013 12:19:06 WIB


 

Talang Solok, Pembangunan Kawasan Pertanian dirancang untuk meningkatkan efektifitas, efesiensi, penganggaran dan mendorong keberlanjutan kawasan komoditi unggulan. Batas satu kawasan padi minimal 5.000 ha dan di Kabupaten Solok terdapat di Kawasan Padi Gunung Talang.

 Ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno dalam acara kunker ke Kawasan Padi Gunung Talang di Nagari Parambahan Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok, Rabu sore (15/5). Hadir dalam kesempatan itu Kadis Partanian ir. Djoni, Kadis Sosial Abdul Gafar, SE,MM, Kabiro Humas Irwan, S.Sos,MM.

 Lebih jauh Irwan Prayitno menyampaikan, bahwa saat ini dibeberapa daerah terlah berhasil meningkatkan produksi padi dari biasanya 4 - 4,5 ton/ha, dapat menjadi 7 – 11,2 ton/ ha. Hasil ini merupakan kebanggaan kita bersama dalam rangka meningkatan produksi padi untuk swasembada pangan dan suplus beras 10 juta ton tahun 2014.

Oleh karena itu kami menantang petani di kawasan padi Gunung Talang ini mampu mencapai produksi diatas 8 ton/ha. Apalagi kita mengetahui beras Solok amat terkenal diseluruh dunia sebagai beras terenak dan ternama lewat lagu “ Beras Solok “, ujarnya

 Irwan Prayitno juga menyampaikan, pendukung kawasan pertanian juga dilakukan sub sektor terkait. Sehingga membentuk rangkaian sistem agribinis secara utuh. Baik dalam bentuk penyediaan benih secara mandiri, sistem budidaya yang kopentitif secara terpadu yang dipelopori oleh petani dan kelompok Tani atau Gagungan kelompok Tani.

 Ada tujuh indikator keberhasilan kawasan, antara lain, meningkatnya prosuksi dan mutu, meningkatnya aktivitas pasca panen. Meningkatnya aktivitas pengolahan hasil dan nilai tambah, meningkatnya jaringan pemasaran, meningkatnya pendapatan pelaku usaha, meningkatnya penyerapan tenaga kerja dan meningkatnya aksesibilitas terhadap sumber keuangan, output tehnologi dan informasi.

  Produktifitas padi di Kabupaten Solok pada tahun 2012 baru mencapai 5,14 ton gkg, hal ini telah berada diatas rata-rata Sumatera Barat sebesar 5.02 ton gkg. Pada tahun 2013 ini diharapkan meningkat minimal 4-5 kuintal/ha dengan sasaran produksi 337.242 ton gkg yang merupakan 14 % dari produksi Sumatera Barat.

 Untuk kita dibantu Kementerian Pertanian dalam berbagai kegiatan antara lain, SL-PTT padi 560 unit untuk 14.000 ha dengan dana sebesar Rp. 3 Miliar. Kegiatan penakar benih 50 ha dengan dana Rp. 175 juta, irigasi desa pada areal 720 ha dengan dana Rp. 720 juta. Pengembangan Sistem Of Rice Intensification (SRI) pada 60 kelompok tani pada luasan 1.200 ha dengan dana Rp. 2,4 Miliar, yang sebagian besar dana ini disalurkan dalam bentuk bansos.

 Produksi sayur kabupaten Solok mencapai 200 ribu ton yang merupakan 25 % dari produksi sayur Sumatera Barat, untuk mendukung kawasan sayur ini kementrian pertanian memberikan alokasi dana Rp. 700 juta. Dan pengembangan Kawasan Tanaman Hias juga dialokasi dana Rp. 520 juta.

 Serta untuk mendukung peningkatan kualitas produksi tanaman pangan seperti beras organik, beras merah dan beras hitam organik pada tahun 2012 difasilitasi 1 unit RMU ( Rice Miling Unit) sedang untuk tahun 2013 ini dialikasikan kegiatan Revitalisasi Penggilingan padi kecil ( PPK) untuk 10 kelompok tani dengan dana Rp. 800 juta, ungkapnya.