Menumen Polwan Diresmikan Kapolri
Berita Utama Biro Humas Sekretariat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat(Biro Humas Sekretariat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat) 04 September 2015 06:05:35 WIB
Bukittinggi, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Badrodin Haiti meresmikan Monumen Polwan Selasa (1/9), bertepatan dengan hari jadi Polisi Wanita yang ke 67.
Acara Peresmian Monumen Polwan yang baru saja selesai dipugar itu dihadiri Ketua Umum Bhayangkari, pejabat Mabes Polri, Kapolda-Kapolda se Sumatera, Senior dan Sesepuh Polwan, Penjabat Gubernur Sumatera Barat Reydonnyzar Moenek, Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim, Pejabat Walikota Bukittinggi Abdul Gafar, SE.MM, Ketua DPRD Kota Bukittinggi Beny Yusrial, S.IP, Pimpinan PT. Pos Indonesia, para Ninik Mamak, dan tokoh Masyarakat Sumbar serta sekitar 2000 perwakilan Polwan dari Polda di seluruh Indonesia.
Peresmian pemugaran monumen Polwan ini juga ditandai dengan pemutaran film sejarah Monumen Polwan, dan setelah itu Kapolri membubuhkan tanda tangan pada prasasti, sehingga resmilah Monumen Polwan ini digunakan sebagai salah satu benda cagar budaya di Kota Wisata Bukittinggi.
Penjabat Gubernur Sumbar Reydonnyzar Moenek dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi dan bangga akan hadirnya renovasi pembangunan monumen Polwan Republik Indonesia yang juga menambah semarak momen dan keindahan Kota Bukittinggi sebagai Kota wisata di Sumatera Barat. Kita juga berharap monumen Polwan sebagai aset negara dihibahkan kepada Pemko Bukittinggi agar nantinya dapat dianggarkan APBD Bukittinggi dalam upaya perawatan monumen nantinya.
"Tentunya ini akan kita lakukan sesuai aturan yang berlaku, sehingga keberadaan monumen Polwan dan sejarah lahirnya Polwan di Indonesia ini dapat diabadikan sepanjang masa, sebagai sebuah proses perjuangan pengabdian dan dedikasi Polwan terhadap keradaan pelayanan Polri kepada masyarakat,"kata Reydonnyzar.
Kota Bukittinggi menjadi sejarah penting bagi terbentuknya Polisi Wanita di Indonesia dimana dipelopori oleh 6 orang wanita tangguh Indonesia. Ke enam polisi wanita pertama itu, yakni Kolonel Polisi Nelly Pauna Situmorang, Kolonel Polisi Mariana Mufti, Kolonel Polisi Djasmaniar Husen, Kolonel Polisi Rosmalina Pramono, Kolonel Polisi Rosnalina Taher, Letnan Kolonel Dahniar Sukotjo.
Keenam gadis remaja ini secara resmi mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukittinggi pada 1 September 1948. Tanggal itulah yang belakangan dinyatakan sebagai hari lahirnya Polisi Wanita.
"Banggalah masyarakat Sumatera Barat Ranah Minang, dimana para putri berdarah bundo kanduang memberikan dedikasi keikutsertaan dalam memajukan Polri," ujarnya.
Kapolri, Jendral Pol. Badrodin Haiti, dalam sambutanya mengatakan, dirgahayau Polwan ke 67 sangat spesial pada tahun ini, karena pada kesempatan tersebut hadir sekitar 2000an Polwan yang berasal dari seluruh Polda yang ada se-Indonesia
"Peresmian Monumen Polwan yang merupakan cikal bakal keberadaan Polwan pertama di Kota Bukittinggi, inilah awal sejarah hadirnya enam Polwan pertama di Indonesia," kata Kapolri.
Badrodin Haiti menjelaskan, hadirnya ribuan Polwan pada hari jadi ke 67 ini merupakan momen yang sangat penting, karena mereka dapat melihat langsung Monumen bersejarah yang menjadi lambang kebanggaan Polwan.
“Di usia yang semakin matang ini, seluruh Polwan yang ada saat ini sebanyak 21.211 orang, akan menjadi srikandi-srikandi Bhayangkara yang senantiasa membawa harus nama besar Polri melalui tugas pokok dan fungsi mereka masing-masing,” jelas Kapolri.
Kapolri dalam kesempatan itu mengharapkan keberadaan Polwan, pertama Polwan mesti melakukan introspeksi diri dalam meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat, bangsa dan negara. Kedua jaga keseimbangan antara dua sisi tugas dan sebagai ibu dalam rumah tangga, dimana satu sama lain menjadi sesuatu yang penting. Ketiga, Polwan mesti mampu menempatkan diri secara dalam masyarakat menjadi idola yang membanggakan dan menjauhkan diri dari hal-hal yang menjatuhkan derajat wanita dan polri. Keempat, tingkatkan solidaritas diantara Polwan, sinergitas dengan organisasi wanita, TNI dan yang lainnya. Kelima, jaga nama baik korps, dan pertahankan jati diri dan harga diri Polwan dan jauhkan diri dari image negatif dalam menjalan tugas, himbaunya.
Badrodin Haiti juga mengatakan kehadiran Polwan merupakan srikandi Bayangkara dalam perjuangan dan pengabdian kepada bangsa dan negara. Kedepan perlu evaluasi diri untuk mampu memberikan yang lebih baik lagi. Kita juga menantang para perwira Polwan untuk menjadi Humas Polri, dimana dengan kekuatan dan kemahirannya tentu nantinya akan memudahkan jalan kariernya menjadi Jendral. Namun sayang hingga hari ini para polwan kita masih memilih pada tingkat direktur saja," sebut Kapolri.
Dengan adanya monumen Polwan di Kota Bukittingi sebagai kota sejarah kelahiran Polwan ini akan menjadi inspirasi dan semangat kebanggaan bagi para Polwan kita untuk terus meningkatkan kemampuan diri setiap waktunya, dengan memberikan pengabdian yang terbaik bagi masyarakat bangsa dan negara.
(Humas Sumbar)