Bulan Bakti Peternakan dan Hewan

Berita Utama () 30 Oktober 2014 07:35:49 WIB


Padangpanjang-----Sejalan dengan ditetapkannya Sumatera Barat sebagai salah satu Provinsi sentra pengembangan sapi perah di luar Pulau Jawa, Pemerintah Pemprov Sumbar terus mengembangkan sapi perah di Sumbar. Saat ini, untuk kota yang menjadi sentra pengembangan sapi perah tersebut terdapat di Kota Padang Panjang.

 

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengatakan, Selain Kota Padang Panjang yang menjadi sentra pengembangan sapi perah, namun pengembangan tersebut juga dikembangkan di beberapa Kabupaten dan Kota di Sumbar.

 

“Selain di Kota Padang Panjang, peternakan sapi perah juga kita kembangkan dibeberapa Kabupaten dan Kota sebagai hinterland yaitu Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, Lima Puluh Kota, Payakumbuh, Sawahlunto, dan solokj Selatan,” ungkapnya pada acara puncak peringatan bulan bakti peternakan dan kesehatan hewan tahun 2014 di Padang Panjang, Rabu (22/10) kemarin.

 

Ia juga menjelaskan, populasi sapi perah di Sumbar berdasarkan data statistic tahun 2013, ada sebanyak 1.100 ekor sapi perah pada daerah sentra. Dalam hal ini, Kota Padang Panjang telah melakukan optimalisasi pembibitan dengan tujuan peningkatan mutu bibit.

 

“Sedangkan untuk daerah hinterland dilakukan proses penyebaran dan budidaya sapi perah untuk peningkatan jumlah populasi,” terangnya.

 

kata Irwan, kesehatan hewan adalah  bagaimana pemerintah mampu melindungi aset masyarakat tersebut dari ancaman penyakit hewan yang menularmaupun yang tidak menular.

 

“Kesehatan masyarakat konsumen yang berkaitan dengan keamanan pangan asal hewan merupakan hal yang sangat penting kedepannya untuk menjadi pertain. Hal tersebut mengingat perubahan kultur dan ekonomi masyarakat yang mengakibatkan terjadinya peningkatan konsumsi pangan asal hewan yaitu daging dan susu,” ungkap Irwan.

 

Direktur Budidaya Peternakan Kementerian pertanian Fauzi Luthan menyampaikan Bulab Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan semangat bagi peternak untuk dapat meningkatkan hasil produksinya. Beberapa kegiatan telah di lakukan kelapangan seperti kunjungan ketempat sapi perah, pegembangan itu telah sesuai dengan yang di harapkan. Kita juga berharap pengembangan sapi perah untuk sumatera barat merupakan sentra, kerana apa untuk wilayah jawa pegembangan ini sudah penuh.


" kita jadikan sumetera barat sentra pengembangan sapi perah di wilayah sumatera, kita akan buat induk yang bagus, anak yang menjadi induk akan punya potensi menjadi bibit yang bagus pula' katanya.


Sementara, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Erinaldi mengatakan, salah satu penggunaan teknologi dalam pelayanan kesehatan hewan yaitu demonstrasi penggunaan ultrasonografi USG) untuk mendiagnosa kebuntingan  dan penyakit gangguan reproduksi pada sapi. Hal ini membuktikan bahwa jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar telah mengimplementasikan kemajuan teknologi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

 

“Harapan kita dengan mempergunakan teknologi yang canggih ini akan lebih meningkatkan kualitas layanan sehingga berdampak terhadap pengembangan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Sumbar,” ungkap Erinaldi.

 

Wawako Padang Panjang Dr. Mawardi menyampaikan, secara lokal kegiatan bulan bakti juga telah dilakukan dalam rangka mendukung program peternakan di sumatera barat. Kami juga melakukan vaksinasi hewan secara massal, pemeriksaan hewan bunting dan sebagainya. Pada kesempatan itu juga diadakan kontes kuncing secara Nasional kita komit Padang panjang bebas dari rabies.

Untuk mendukung itu, kita juga telah melahirkan Perda no 14/2014 tentang pencegahan dan pengendalian Rabies, makanya penyakit hewan dapat ditekan. Secara Nasional Puskeswan Kota Padang panjang nomor 2 terbaik di Indonesia ini suatu motivasi dalam meningkatkan produksi peternakan di daerah ini.

Ikut hadir pada kesempatan itu Bupati tanah datar Sadiq Pasadique, Kadinas Peternakan Kab/Kota Se Sumatera barat, Kadinas PerkebunanSumbar Ir.  Fajaruddin. (Humas Sumbar)