SAATNYA DIVERSIFIKASI PANGAN DIOPTIMALKAN
Berita Utama YANITA SELLY MERISTIKA, S.Kom(Dinas Pangan) 15 Juli 2014 05:08:03 WIB
Masyarakat Sumbar mengkonsumsi beras sudah berlebih dari kondisi normal. Secara nasional berada di peringkat lima. Karena itu Gubernur mengajak semua pihak mengurangi konsumsi beras dan beralih ke pangan non beras melalui gerakan diversifikasi pangan.
Di Sumbar, potensi pangan non beras cukup banyak. Tapi belum dimaksimalkan, potensi ini harus kita manfaatkan sehingga konsumsi beras berkurang dan bahan pangan lain mengingkat. Saatnya gerakan diversifikasi pangan dioptimalkan kata Gubernur Sumbar (Irwan Prayitno).
Irwan mengaku, setiap ke daerah ajakan itu terus disampaikan bersama bupati/walikota kepada masyarakat. Tapi ajakan itu kadangkala berbuah kepada ejekan. Gubernur maklum, karena bisa jadi ada yang kurang paham. Makanya soal ini, tiap sebentar disosialisasikan.
Pengurangan konsumsi berat itu dilihat sepintas tentu adalah sebuah ajakan yang aneh. Namun pengurangan konsumsi beras ini diganti dengan mengkonsumsi komoditi pangan lainnya seperti jagung, umbi-umbian, dan sagu. Dengan kata lain diversifikasi pangan harus dilakukan.
Memang tidak mudah mengubah kebiasaan masyarakat mengkonsumsi beras dengan komoditi lain, namun mengurangi volumenya masih bisa dilakukan. Tetap tinggi konsumsi beras, dipastikan akan menyandera bangsa kita dari waktu ke waktu.
Dalam konteks mengoptimalkan gerakan diversifikasi pangan itu, berbagai terobosan ditempuh. Salah satunya pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
KRPL ini dibangun dalam satu kawasan dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan. Digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan pendapatan yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat meningkat.
Untuk lebih membumikan pengembangan KRPL tersebut, gubernur terjun langsung ke kabupaten/kota untuk melaunching-nya sekaligus memberikan motivasi dan dorongan kepada pengelola KRPL dan masyarakat sekitar.
Disisi lain Kepala Badan Ketahanan Pangan Prov. Sumbar (BKP), Ir. Efendi, MP menjelaskan tingkat konsumsi beras masyarakat Sumbar kondisi 2013 mencapai 288,1 gr/kap/hari atau setara dengan 105,2 kg/kap/tahun. Sedangkan angka idealnya adalahh 275 gr/kap/hari atau setara 100,375 kg/kap/tahun.
Meski belum mencapai angka ideal, tapi dalam perkembangan tiga tahun terakhir terjadi penurunan. Pada 2011 tingkat konsumsi mencapai 320,4 gr/kap/hari, 2012 turun menjadi 307,5 gr/kap/hari.
"Ini artinya, gerakan diversifikasi pangan yangn digencarkan gubernur bersama bupati/walikota membuahkan hasil. Namun tentu tak cukup sampai di sini. Diversifikasi tetap terus digencarkan", kata Ir. Efendi, MP.
Untuk menambah semangat dan motivasi kepala daerah dan pelaku UMKM di daerah ini dalam mengencarkan gerakan diversifikasi pangan termasuk lomba cipta menu tiap tahun diberi penghargaan pada puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS).