Tanah Bergerak di Bukittinggi, Sekda Sumbar Serukan Keselamatan Warga
Berita Utama Havina Mirsya \'afra, S. Sos.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 25 November 2025 13:50:49 WIB
Fenomena tanah bergerak di Bukik Cangang, Kelurahan Bukik Cangang Kayu Ramang, Kota Bukittinggi, kembali menambah daftar kejadian hidrometeorologi yang muncul akibat hujan ekstrem di Sumatera Barat (Sumbar) dalam beberapa hari terakhir. Pergerakan tanah yang muncul di tebing Ngarai Sianok ini memicu kekhawatiran karena lokasinya berada dekat dengan permukiman warga yang berisiko tinggi.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar, Arry Yuswandi, menegaskan bahwa kejadian ini adalah hal yang benar-benar di luar prediksi sebelumnya. Ia meminta warga di sekitar lokasi untuk segera mengutamakan keselamatan dengan menjauhi area rawan.
“Tanah bergerak ini fenomena baru yang belum pernah diduga sebelumnya. Bagi masyarakat yang dekat dengan lokasi, saya minta untuk segera bergerak mencari tempat yang lebih aman,” ujar Arry saat ditemui di Auditorium Istana Gubernuran, Selasa (25/11/2025).
Ia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam proses penanganan cepat di lapangan.
“Kepada pemerintah daerah setempat, kami minta untuk memfasilitasi masyarakat agar mendapatkan tempat sementara yang aman,” tambahnya.
Sekda menjelaskan bahwa upaya struktural seperti pemasangan penahan tanah belum bisa dilakukan mengingat kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung. Namun, ia memastikan langkah antisipasi dan pemetaan kebutuhan di lokasi tetap disiapkan.
“Terkait langkah antisipasi, pemasangan penahan tanah tentu belum bisa dilakukan saat ini karena cuaca ekstrem masih terjadi. Pemprov akan mempersiapkan dan mempelajari apa yang dibutuhkan di lokasi,” jelasnya.
Sementara itu, BPBD Kota Bukittinggi melaporkan bahwa 11 KK atau 68 jiwa telah dievakuasi dari area yang berada di bibir Ngarai Sianok. Para warga kini mengungsi sementara di kantor lurah serta Mushalla Muhajirin. Evakuasi dilakukan oleh BPBD bersama TNI/Polri, Tagana, Dinas Sosial, dan Basarnas.
Data sementara menunjukkan adanya rekahan di beberapa titik tebing yang berpotensi memicu pergerakan lanjutan. PVMBG menjelaskan bahwa struktur geologi Ngarai Sianok tersusun dari batuan piroklastik yang rapuh dan sangat mudah jenuh air, membuat lereng rentan terhadap pergerakan tanah saat hujan intensitas tinggi. Kawasan ini juga berada di jalur Sesar Semangko segmen Sianok, sehingga aktivitas seismik turut memperlemah struktur tebing dari waktu ke waktu.
Pemerintah Provinsi Sumbar mengimbau masyarakat Bukik Cangang untuk terus meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras. Warga yang merasa tidak aman diminta segera menghubungi BPBD atau aparat kelurahan agar dapat dipindahkan ke lokasi aman. Pemprov Sumbar bersama Pemko Bukittinggi serta instansi teknis akan terus memantau perkembangan kondisi di lapangan untuk memastikan keselamatan warga sebagai prioritas utama. (hm/Diskominfotik Sumbar)