Pemprov Sumbar Perkuat Tata Kelola dan Kolaborasi untuk Ekonomi Budaya Berkelanjutan WTBOS

Berita Utama Dedi Oscar Adams, M.I.Kom.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 30 Juli 2025 16:24:18 WIB
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menegaskan komitmen untuk terus memperkuat sinergi lintas sektor dalam tata kelola warisan budaya dunia, khususnya kawasan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS), sebagai bagian penting dari pengembangan ekonomi budaya berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumbar Ahmad Zakri saat mewakili Gubernur Sumbar dalam pembukaan kegiatan rapat koordinasi dengan tajuk Perkuat Tata Kelola dan Kolaborasi Pusat Daerah untuk Ekonomi Budaya Berkelanjutan dalam Pengelolaan Warisan Dunia Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS), yang digelar di Aula Kantor Gubernur Sumbar, di Padang, Selasa (29/07/2025).
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pemerintah daerah sangat terbuka terhadap kolaborasi dalam pengelolaan warisan budaya dunia yang berbasis tata kelola baik dan partisipasi masyarakat.
“Pemerintah daerah sangat menyambut baik inisiatif ini sebagai bagian dari upaya bersama dalam memperkuat sinergi antar-lembaga, serta meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” ucapnya.
“Pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk mendukung setiap program yang mampu mendorong transformasi pelayanan publik yang lebih adaptif, inklusif, dan berbasis kebutuhan riil masyarakat,” lanjutnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Kemiskinan (PKJB), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Prof. Warsito, sebagai pembicara kunci (keynote speech).
Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam pengelolaan warisan dunia.
“Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa setiap langkah pembangunan yang kita ambil, benar-benar berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan dilandasi oleh prinsip tata kelola yang baik,” tegasnya.
Rakor ini menjadi forum strategis untuk menyamakan visi antara pusat dan daerah dalam menjaga dan mengelola situs warisan dunia WTBOS, tidak hanya sebagai simbol sejarah dan kebudayaan, tetapi juga sebagai sumber daya ekonomi berkelanjutan yang menghidupi masyarakat sekitar.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan pemerintah pusat dari berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), perwakilan BUMN, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, pemerintah kabupaten/kota, akademisi, komunitas budaya, serta jajaran Kemenko Bidang PMK.
Melalui forum ini, diharapkan lahir kebijakan dan aksi konkret dalam memperkuat peran WTBOS sebagai bagian dari transformasi sosial dan pembangunan berkelanjutan di Sumatera Barat dan Indonesia pada umumnya.(Mg/doa/Diskominfotik Sumbar)