Upayakan Pemulihan Pariwisata Pascabencana, Dispar Sumbar Usung Tagline 'Wisata Aman dan Nyaman di Sumatera Barat'
Berita Utama Dedi Oscar Adams, M.I.Kom.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 21 Juni 2024 21:32:07 WIB
Pascabencana alam lahar dingin, banjir bandang, dan longsor yang menimpa sebagian wilayah Sumatera Barat (Sumbar) pada 11 Mei 2024 yang lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar mengupayakan pemulihan di berbagai sektor, salah satunya sektor pariwisata.
Guna mendukung upaya ini, Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar segera menyusun travel pattern bertajuk “Wisata Aman dan Nyaman di Sumatera Barat.”
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda, saat jumpa pers yang difasilitasi Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Sumbar, di Aula Diskominfotik,Jl Pramuka Raya, Belanti, Padang, Jumat (21/06/2024).
Menurut Budianda, tagline “Wisata Aman dan Nyaman di Sumatera Barat” tersebut, menjadi ahagian dari enam langkah konkret yang telah disiapkan dan disetujui oleh Gubernur Sumbar sebagai upaya untuk mengembalikan kunjungan wisatawan ke Sumbar.
Enam langkah tersebut adalah berupa konferensi pers terkait info bencana dan langkah pemulihan pariwisata Sumbar yang difasilitasi oleh Diskominfotik Sumbar, penyusunan travel pattern sementara “Wisata Aman dan Nyaman di Sumatera Barat,” menggencarkan promosi ke pasar potensial, dan menyiapkan paket-paket menarik untuk wisatawan.
Kemudian melakukan pengawasan terhadap kelaikan bus pariwisata dan sopir, dan terakhir melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah kabupaten kota se-Sumatera Barat sebagai antisipasi penurunan kunjungan wisatawan ke Sumbar.
Budi berharap, enam langkah strategis tersebut segera ditindaklanjuti mengingat semakin dekatnya masa liburan anak sekolah. Selain itu, Budi juga mengharapkan diangkatnya berita-berita positif terkait wisata Sumbar untuk mengembalikan kondisi kepariwisataan Sumbar pascabencana.
“Kami mohon kepada kawan-kawan media, kalau bisa minggu-minggu ini beritanya berita positif terkait pariwisata. Kita mau memulihkan pariwisata Sumbar, kita ingin orang berkunjung ke Sumatera Barat. Kita butuh aura positif terkait wisata Sumbar pascabencana ini,” ujar Budi.
Terkait tingkat kunjungan wisatawa, Luhur Budianda menjelaskan bahwa terjadi penurunan pada kunjungan wisatawan nusantara yang mengalami kontraksi kurang lebih sebesar 20,24 persen. Sebaliknya, kunjungan wisatawan mancanegara justru tidak terdampak oleh bencana tersebut.
“Bicara angka, kunjungan wisatawan nusantara ke Sumatera Barat untuk bulan Mei itu sudah mencapai 5,8 juta orang. Kalau kita bandingkan dengan tahun lalu terkontraksi sebesar 20,24 persen. Sementara kunjungan wisatawan mancanegara di angka 23.059 orang sampai bulan April kemarin,” ungkap Budi.
Budi menambahkan, adanya surat edaran dari Dinas Pendidikan Sumbar yang melarang study tour atau darmawisata oleh siswa sekolah juga berkontribusi terhadap turunnya angka kunjungan wisatawan nusantara ke Sumbar.
Turut hadir dalam jumpa pers tersebut, pimpinan an perwakilan dari ejumlah OPD terkait, yaitu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pendidikan, dan Dinas Perhubungan.
Hadir juga asosiasi terkait seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar, Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Sumbar, dan Asosiasi Sales Agent dan Travel Indonesia (Asati) Sumbar.(hm/Diskominfotik Sumbar)
Berita Terkait Lainnya :
- Potensi Pariwisata Provinsi Sumatera Barat
- Data Sumberdaya Bahan Galian/Mineral Non Logam dan Batuan di Provinsi Sumatera Barat
- Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi di Sumatera Barat
- Rapat Kerja Pertambangan dan Energi Se-Sumatera Barat
- Informasi Harga Daging Sapi, Telur Ayam dan Daging Ayam di Sumatera Barat