HIKMAH BURUNG GAGAK TEGAKKAN KEADILAN
Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 26 Oktober 2020 06:25:02 WIB
Kenapa Allah Subhanahu Wa Ta'ala memilih burung Gagak sebagai guru pertama umat manusia
dalam menegakkan keadilan disa'at sesamanya mati terbunuh dan tidak memilih makhluk-Nya yang lain?
Sebagai mana kita ketahui, bahwa peristiwa pembunuhan manusia pertama kali adalah antara dua
anak Nabi Adam 'Alaihis Salam, Qabil dan Habil ,ketika Qabil membunuh Habil, karena tipu muslihat Iblis
la’natullah yang menyusupkan rasa iri, dengki dan hasud kepada keturunan Nabi Adam 'Alaihis Salam.
Kemudian Allah Swt. mengirimkan burung Gagak untuk mengajarkan manusia bagaimana menguburkan
mayit sesama mereka.
Mengapa demikian?
Karena burung Gagak adalah burung paling pintar dan cerdik di dibandingkan dengan burung-burung
lainnya. Dan Allah Swt. telah memberikan insting tentang keahliannya ini.
Setelah dilakukan penelitian, ternyata burung gagak memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan
otak burung-burung yang lainnya. Dan burung gagak senantiasa hidup bersama kelompoknya
sebagaimana manusia yang senantiasa bersosial dengan masyarakat.
Mereka memiliki pemimpin atau hakim yang akan menghukum yang melakukan kesalahan di antara
mereka, inilah fitrah yang senantiasa diberikan Allah kepada burung Gagak.
Setiap kesalahan di antara burung Gagak memiliki hukuman masing-masing, berikut adalah contoh-
contohnya:
1. Ketika salah satu di antara mereka mengambil jatah makanan untuk anak-anak Gagak, maka
hukumannya adalah sekelompok Gagak akan mematukinya sampai bulu-bulu si Gagak habis sehingga
Gagak tersebut gundul dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi seperti anak-anak Gagak sebelum dewasa.
2. Ketika seekor Gagak menyakiti betina Gagak yang lain, maka sekelompok Gagak akan menyerangnya
dengan paruh-paruhnya hingga mati.
Adapun eksekusi hukuman dilakukan di tanah perkebunan atau di daerah yang luas, sehingga proses
pengadilan disaksikan oleh kelompok mereka, dan Gagak terdakwa dibawa dengan penjagaan ketat oleh
sekelompok Gagak lainnya yang mengelilinginya.
Kemudian Gagak tersebut ditundukan kepalanya, diturunkan sayapnya dan ditahan untuk berkoak
sebagai bentuk pengakuan atas kesalahannya.
Ketika Gagak terdakwa dijatuhi hukuman mati, maka Gagak-gagak lainnya akan menyerangnya dengan
paruh-paruh mereka hingga mati.
Dan setelah Gagak itu mati, maka salah satu di antara mereka akan membawanya dan menggali lubang
untuk menguburkannya dengan tanah sebagai penghormatan atas mayat.
Hingga saat ini, para ilmuwan yang melakukan penelitian tentang seluk-beluk hewan mengatakan bahwa
hanya Gagaklah yang mengubur mayat kawannya ketika mati.
Demikianlah bagaimana burung Gagak menegakkan keadilan dari fitrah Ilahiyah, mungkin lebih baik dari
pada keadilan yang dimiliki oleh umat manusia yang mempunyai akal dan pikiran.Wallahu a'lam.