Menjual Objek Wisata Batu Malin Kundang Secara Profesional

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 19 Agustus 2020 08:30:30 WIB


Menjual Objek Wisata  Batu Malin Kundang Secara Profesional

Oleh Yal Aziz

 

DARI kajian promosi, kebesaran nama Malin Kundang  sebagai sebuah lagenda tentang anak durhaka sudah populer ke seantero dunia. Bahkan, maniniatur yang terlihat bagaikan seorang anak lagi bersujud minta ampun kepada orang tuanya, yang mengutuknya jadi batu, punya nilai tarik dan jual di duna wisata.

 

Untuk itu, sudah saatnya pula pemerintah Kota Padang melalui kadis pariwisata mempromosikan kawasan Pantai Air Manis tersebut menjadi kawasan elit dunia wisata. Caranya tentu dengan melengkapi berbagai sarana di kawasan objek wisata tersebut dengan berbagai fasilitas, yang membuat pengunjung aman dan nyaman.

 

Selama ini ada kesan antara pemerintah Kota Padang dengan masyarakat disekitar lokasi kawasan Batu Malin Kundang kurang terjalin secara harmonis. Dampaknya, tentu masyarakat mencari celah untuk bisa mendapatakan reziki dari kawasan Batu Maln Kundang tersebut. Caranya, bisa saja dengan melakukan pemalakan atau "pmeran" terhadap pengunjung yang datang berkunjung, mulai dari uang parkir yang sesuai ketentuan dan sampai dengan harga makanan yang mahal. 

 

Kedepannya, tentu kita berharap agar dinas pariwisata sebagai ujung tombak walikota, untuk bersikap arif dan bijaksana dengan melibatkan masyarakat dsekitar objek wisata Batu Malin Kundang untuk bekerjasama

 

Kemudian, disekitar lokasi, jika memungkin dibangun home stay atau pondok-pondok mungil dengan fasilita, kamar, ruang tamu, ruang tidur dan dapur untuk membakar ikan hasiltangkapan nelayan dengan harga pasar.

 

Selanjutnya, bisa juga setiap minggu diadakan berbagai kegiatan lomba tradisional masyarakat disekitar lokasi dengan lomba permainan rakyat masa lalu. Maksudnya, kawasan objek wisata Batu Malin Kundang dijadikan kawasan wisata yang disulap dengan format kehiduan masyarakat diskitar Pantai Air Manis, kembali ke masa lalu.

 

Rasanya, jika melibat pihak ketiga  sebagai sponsor sangat memungkinkan, apalagi objek wisata Batu Malin Kundang sudah tersohor ke mancanegara. 

 

Jadi tanpa bermaksud menggurui walikota dan dinas pariwisata, sudah saatnya melibatkan pihak ketiga untuk mengelola kawasan wisata Pantai Air Manis dengan Batu Malin Kundangnya, secara profesional. Yang tak kalah pentingnya, libatkan masyarakat sebagai masyarakat yang berdomisili di lokasi secara profesional dan saling menguntungkan.

 

Kata tegas dan kata kuncinya, bagaimana kini dinas pariwisata menyulap kawasan wisata Pantai Air Manis dengan Lagenda Batu Malin Kundang menjadi kawasan elit objek wisata. Semoga. (Penulis wartawan tabloidbijak.com)