MASALAH SOSIAL BUKAN HANYA TANGGUNGJAWAB PEMERINTAH SAJA

Berita Utama () 02 Desember 2013 03:06:11 WIB


MASALAH SOSIAL BUKAN HANYA TANGGUNGJAWAB PEMERINTAH SAJA

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat yang disampaikan oleh Drs. Suyanto Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat dalam pembukaan acara Round Table Meeting Corporate Forum for Community Development (CFCD/CSR-KESOS) Chapter Sumatera Barat di Hotel Grand Zuri Sabtu 30 November 2013, dimana masalah sosial bukan semata-mata tanggungjawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah saja, namun keterlibatan para pengusaha dalam masalah sosial ini sangat diperlukan, dan peran tersebut perlu dilembagakan sehingga keterlibatannya lebih terorganisir dan nterarah, karena dunia usaha juga tidak akan dapat bertahan tanpa memperhatikan lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial kemasyarakatan. Selanjutnya Suyanto mengatakan bahwa masalah sosial itu sangat banyak sekali diantaranya adalah masalah kemiskinan, keterlantaran, eksploitasi, diskriminasi dan sebagainya. Disamping itu kondisi Sumatera Barat yang rawan bencana karena berada pada posisi dua lempengan gempa yang cukup besar dan ditambah lagi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pembalakan liar (ilegal loging) dan penambangan liar (ilegal maining) yang mengakibatkan tanah longsor dan banjir, untuk mengatasi masalah ini pemerintah mengharapkan sekali peran pengusaha melalui Corporate Social Responsibility (CSR) demi mancapai kesejahteraan sosial.

Pertemuan Round Table Meeting ini dihadiri oleh beberapa perusahan yang menjadi anngota dari CFCD ini diantaraanya adalah PT. Semen Padang, BRI, PT. Telkom, PT. Jamsostek. PT. Gramedia, PT. Incasi Raya, Bank BTN. PT. Sinar Sosro, Perum Bulog Sumbar. PT. Mutiara Agam, Padang Ekspres dan lain-lain, sedangkan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dihadiri oleh Dinas Sosial, Dinas Perindag dan Biro Humas Setda Prov. Sumbar.

Pertemuan ini juga menampilkan Nara Sumber dari pengurus CFCD Pusat yaitu Bapak Ir. Suharman Norman dengan makalah berjudul “Peran aktif Dunia Usaha dalam upaya mengentaskan Masalah Sosial”. Noerman memaparkan masalah tanggungjawab sosial suatu Perusahaan terhadap lingkungannya, dimana tanggungjawab Sosial itu merupakan tanggungjawab suatu organisasi terhadap dampak yang diakibatkan oleh kebijakkan dan kegiatan melalui perilaku yang transparan dan beretika, konsisten dengan pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraaan masyarakat dan juga memepertimbangkan ekspektasi semua pemangku kepentingan. Selanjutnya Alumni Fakultas Peternakan Universitas Andalas ini juga mengatakan bahwa tanggungjawab sosial perusahaan harus pula taat terhadap hukum dan konsisten dengan norma internasional serta terintegrasi dalam suatu kegiatan organisasi. Putra Payakumbuh ini sangat mantap sekali menjelaskan makalahnya dan persoalan-persoalan tanggungjawab sosial diseluruh dunia. Kalau diperhatikan paparan Noerman ini jelas sekali bahwa tanggungjawab sosial perusahaan terhadap lingkungan tidak bisa lepas begitu saja, sebab dampak yang ditimbulkan tidak hanya dari kegiatannya saja tetapi juga oleh kebijakan perusahaan itu sendiri, maka memang sudah selayaknya perusahaan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk kelangsungan hidup lingkungan yang ada disekitarnya dan yang berada di hilirnyanya.

Pertemuan ini juga membahas persiapan Hari Kesetian Sosial Nasional (HKSN) tingkat Provinsi Sumatera Barat dan juga persiapan untuk tingkat Nasional yang akan dilaksanakan di Makasar akir Desember tahun 2013 ini. Ketua Paniatia Round Table Meeting ini Drs Parindangan juga berharap kepada Pemerintah dan Pengusaha untuk selalu memperhatikan masalah sosial khususnya di Sumatera Barat, dimana masyarakat yang pertama sekali terkena dampak sosial suatu perusahaan adalah masyarakat yang berada disekitar perusahaan itu berada, baik itu dampak sosial yang bersifat positif maupun dampak negatifnya, untuk itu marilah kita bersama-sama antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat untuk ikut bertanggunjawab bersama-sama dalam mengatasi masalah sosial ini, begitu juga dengan media massa juga sangat diharapkan pula partisipasinya dalam mempublish semua penomena-penomena atau peristiwa-peristiwa sosial yang ada, begitu pula dengan kegiatan CFCD untuk selalu didukung pula oleh Media massa/pers, tanpa didukung oleh media massa semua kegiatan CFCD tidak ada artinya karena tidak dapat diketahui oleh masyarakat banyak demikian putra Pasaman ini menutup pembicaraannya.(by. Akral)