Inflasi Sumbar 2019 Diperkirakan Dibawah 2,6 persen.

Berita Utama TITA SHANIA(Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) 11 Desember 2019 08:01:00 WIB


Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Sumatera Barat pada 2019 berada di bawah angka 2,6 persen atau lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang berada pada angka 2,6 persen. Pada hari Sabtu (07/12), Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama di Batusangkar pada diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Kajian Pariwisata Sumbar mengatakan hingga November 2019 inflasi tahunan Sumbar berada pada angka 1,8 persen, artinya pada tahunan ini diperkirakan inflasi berada di bawah angka tahun lalu.

Menurutnya pengendalian inflasi di Sumbar sebenarnya tidak terlalu sulit karena daerah ini surplus. Beda jika dibandingkan dengan provinsi tetangga seperti Riau dan Bangka Belitung, Sumbar merupakan daerah yang mengalami surplus komoditas pertanian. Ia menyampaikan tekanan inflasi Sumbar pada tahun ini masih dipengaruhi tingginya inflasi bahan makanan terutama cabai, bawang merah, bawang putihdan beras.

Hingga akhir tahun, Sumbar masih dibayangi kenaikan harga bahan makanan strategis berupa cabai merah, bawang merah dan beras. Wahyu menilai hal itu terjadi karena terhambatnya produksi dan distribusi akibat meningkatnya intensitas curah hujan.

Selain itu, inflasi Sumbar pada 2019 juga disumbang oleh penaikan tiket pesawat udara yang mendekati tarif batas atas dan meningkatnya permintaan menjelang libur akhir tahun. Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah yang stabil tentu harus didukung oleh pengendalian inflasi yang rendah dan terkendali. Ia menilai dalam hal ini sinergi serta komitmen kuat pemerintah daerah menjadi faktor kunci keberhasilan pengendalian inflasi.

Hingga saat ini Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Sumbar dinilai cukup baik dalam melakukan upaya pengendalian mulai dari pelaksanaan peta jalan pengendalian inflasi 2019-2022.