Mencikaraui Wakil Rakyat yang Tak Merakyat

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 02 Desember 2019 10:48:17 WIB



Oleh Yal Aziz

SEBAGAI seorang musisi ternama di tanah air, ada hal positif yang patut dan pantas kita renungkan tentang sosok wakil rakyat, yang nota bene Anggota DPR, yang dilantunkan Iwan Fals. Kenapa? Karena wakil rakyat di zaman orde baru tersebut tak merakyat dan sibuk dengan kegiatan politik di partainya untuk menggeroti APBN. Ada kesan masing-masing  anggota DPR yang mewakili partainya, lebih mementingan kepentingan pribadi dan sanak keluarganya.

Coba kita renungkan kembali baik-baik lagu Iwan Fals yang sangat pepoler, saat lagu tersebut di  luncurkan. Bahkan, ada diantara politisi yang sinis dan menggerutu. Bait lagu Iwan Fals yang membuat politisi menggerutu;
" Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Di sana, di gedung DPR
Di hati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam."

Khusus untuk DPR RI memang ada diantara polisi yang bersuara lantang dengan mengungkapkan berbagai fakta terutama masalah BPJS. Bahkan, suara lantang Ribka Tjiptaning, yang videonya di youtobe beredar di media sosial facebook dan whatAps, sangat patut kita tonton dan cermati. Kenapa? Karena apa yang diungkapkan politisi tersebut ada benarnya tentang BPJS , yang dalam menajemennya masih tak berpihak kepada rakyat kecil atau rakyat yang tak mampu.  

Begitu juga dengan penampilan anggota dewan yang terhormat di Sumatera Barat. Baik anggota dewan dari kabupaten dan kota, maupun anggota DPRD Provinsi Sumatera Bart dari berbagai partai politik. Kesannya para angota dewan yang terhormat tersebut lebih mementingkan dirinya, keluarganya dan partai politiknya.

Jadi wajar saja, kalau Iwan Fals melalui lirik lagunya mengkritik tegas terhadap prilaku  anggota dewan yang terhormat tersebut;

"Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu "setuju......

Tanpa bermasud menohok anggota dewan yang terhormat tersebut, yang jelas wakil rakyat tersebut memang lebih asyik dengan dirinya dan keluarga, serta kerabatnya. 

Meski ada satu dan dua anggota dewan yang terhormat tersebut peduli rakyat, tapi satu contohnya berbanding tak seimbang, 1 banding seribu. Tragis memang, tapi begitulah fakta yang ada.

Kedepan, tentu kita berharap kepada anggota dewan yang terhormat tersebut untuk lebih mementingan kepentingan rakyat badarai daripada kelompoknya. Caranya tentu dengan melakukan turun kelapangan langsung dengan melihat kondisi masyarakat yang sebenarnya.

Khusus di tahun pendidikan, agar anggota dewan yang terhormat langsung memantau tentang proses penerimaan siswa dan mengamati langsung bagaimana cara kepala sekolah menyedot uang rakyat dengan dalih komite. 

Kedepan tentu kita berharap kepada penguasa di daerah ini untuk duduk semeja dengan anggota dewan yang terhormat, bagaimana caranya, agar tak ada lagi pungutan uang dengan dalih uang komite. Semoga. (penulis waratwan tabloidbijak.com dan ketua sms sumbar)