Badan Usaha Milik Rakyat Menopang Ekonomi Masyarakat

Berita Utama () 23 September 2014 07:00:13 WIB


Padang,----Pengalaman menunjukan disaat krisis pada pasca bencana sepuluh tahun lalu Peranan UMKM di Sumatera Barat  menunjukan andil yang sangat besar dalam membangkitkan ekonomi di sumatera barat.

“ lebih kuirang 56 ribu UMKM di sumatera barat yang menjadi pengerak ekonomi masyarakat dan terdapat 88 persennya betul-betul usaha kecil menengah sederhana,tapi mereka berperan menhidupkan aktifitas ekonomi  masyarakat, inilah yang menjadi focus pemberdayaan bagaimana mereka supaya mampu dengan akses permodalan, pelatihan, marketing yang menyangkut  kualitas atau mutu prudok yang  berkualitas” kata Muslim Kasim ketika rapat koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di Sumatera Barat di pangeran beach Padang, kamis (19/9).

Sementara itu kata Muslim Kasim dalam menghadapi pasar besar Asean  tahun depan Penguatan lembanga keuangan harsus kita tinggkatkan, baik itu lembaga keuangan pemerintah, di nagari dengan yang berbasis pada pemberantasan kemiskinan yang berbasis nagari.

Di nagari ada badan usaha milik rakyat ini yang menjadi kekuatan dalam menopang peningkatan ekonomi masyarakat . kita sekarang kembali ke nagari, pengentasan kemiskinan yang berbasis nagari  inilah yang menjadi focus kita. Ujar muslim kasim

Ditambahkan, kita di pemerintah ada badan usaha milik nasional, badan usaha milik daerah, kalau di nagari ada badan usaha milik rakyat Inilah yang kita sinkronkan yang dapat saling menopang  menjadi kekuatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan penangulangan kemiskinan.

Lebih lanjut di tambahkannya, di masyarakat ada yang berusaha coklat, gambir, kerajinan, perobat mereka itu bergerak usaha kecil, kita dari pemerintah bagaimana mereka tidak terjerat dengan system Ijon yang pada akhirnya dapat mematikan usaha mereka, atau tidak berkembangnya usaha yang mereka jalankan.

Kita juga berusaha bagaimana usaha kecil menengah mempunyai nilai tambah tidak saja menjual bahan baku/bahan mentah saja, akan tetapi dapat mengolah sendiri sehingga nilai jualnya lebih mahal dapat bersaing di pasaran. Ungkap Muslim Kasim.

Hadir pada kesempatan itu, Dr.Tanri Abeng,MBA Rektor Tanri Abeng University, Ari Perdana Kepala Kelompok Kerja Klaster 3 TN2PK ( Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan), Drs.Adhi Putra Alfian,M.Si, Direktur Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Bappenas, Prof.Dr. Elfendri Dosen Fakultas Ekonomi Unand, Wakil Bupati/Wako se Sumatera Barat, Kepala Bappeda Prov dan Kab/Kota se sumbar.

Dalam paparan Tanri Abeng mengatakan, pada saat sekarang masalah kemiskinan belum tuntas akibat dari kemiskinan terjadinya pengganguran, menurunnya kualitas pendidikan hinga terjadi kesenjangan social.

“ upaya pemberantasan kemiskinan kita telah mempunyai program yaitu pemberdayaan ekonomi, tata lembaga pelaksana ekonomi yang baik, adanya badan usaha milik rakyat yang betul betul professional, produk dan kualitas yang di hasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Disamping itu juga punya akses terhadap sumber pendanaan yang dapat memberikan modal dalam meningkatkan usaha mereka.(Humas Sumbar)