AIDS dan Ketahanan Keluarga

AIDS dan Ketahanan Keluarga

Artikel () 01 Desember 2019 19:51:34 WIB


Setiap tanggal 1 Desember umat manusia di dunia memperingati Hari Aids sedunia. Hari Aids sedunia semakin penting untuk diperingati karena dampak yang ditimbulkannya semakin merusak kehidupan manusia. Salah satu penyebab dari Aids ini adalah perilaku hubungan seks bebas antarlawan jenis dan sesama jenis. Penyebab lainnya adalah penggunaan jarum suntik yang tidak terawasi. 

Salah satu dampak buruk dari penyebaran Aids ini adalah munculnya korban yang tidak terkait langsung oleh perilaku buruk penyandangnya. Jika selama ini mereka yang terkena Aids adalah lelaki yang berhubungan seks bebas dengan lawan jenis dan sesama jenis, kemudian juga pekerja seks komersil, maka ibu rumah tangga dan bayi yang dikandungnya juga bisa terkena. Yaitu melalui hubungan seks dengan suaminya, sehingga sang ibu terkena dan anak yang dikandung juga terkena. 

Oleh karena itu, untuk memberi kesadaran kepada seluruh masyarakat akan bahaya Aids dan juga HIV perlu adanya sosialiasi yang terus-menerus, dan dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat. Jika mengandalkan peran pemerintah saja tidaklah cukup, karena pemerintah menangani berbagai persoalan kesehatan masyarakat. Untuk itu, peran komunitas, yayasan, organisasi, sekolah, kampus, serta elemen lainnya juga penting. 

Keluarga juga memegang peranan penting untuk menghindari terjangkitnya Aids di dalam lingkungan mereka. Suami dan istri atau ayah dan ibu harus memiliki kesadaran akan pentingnya mengetahui tentang Aids agar suami, istri tidak ada yang dirugikan atau dizalimi dalam menjalani kehidupan rumah tangga mereka. Selain itu ayah dan ibu juga perlu memberi kesadaran kepada anaknya akan bahaya Aids dan HIV sehingga anak lebih menjaga diri di luar rumah dalam bergaul dengan lingkungannya. 

Sebagai contoh, di Provinsi Logar, Afghanistan lebih 500 murid laki-laki diyakini menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh para guru dan pejabat setempat. Bukti berupa 100 video rekaman sudah didapatkan. Dan ada korban yang telah dibunuh. 

Sementara itu pada akhir Agustus – awal September 2019 Kota Padang digemparkan dengan aksi warga yang mengamankan pasangan yang diduga gay di mana pelakunya adalah mahasiswa dan dosen sebuah perguruan tinggi swasta.  

Jika perilaku seks bebas mudah dideteksi oleh masyarakat, maka perilaku seks bebas sesama jenis ini lebih sulit dideteksi, tetapi dampaknya lebih merusak. Karena korban kemungkinan akan menularkan kepada lelaki lain yang masih normal orientasi seksnya. 

Keluarga adalah basis terkecil dari ketahanan masyarakat dalam menghadapi derasnya pengaruh negatif global yang ternyata banyak memakan korban dari kalangan anak bangsa. Dengan perkembangan internet yang semakin cepat, kemunculan media sosial yang berdampak positif maupun negatif juga ikut mempercepat terjadinya kerusakan moral. 

Semoga di peringatan hari Aids sedunia tahun 2019 ini semakin banyak keluarga Indonesia yang memiliki kesadaran akan pentingnya melindungi keluarga mereka dari penyebaran Aids dan juga perilaku seksual yang bertentangan dengan nilai agama dan budaya. Sehingga ikut menciptakan ketahanan keluarga. (efs)

 

Referensi: 

BBC dot com edisi Bahasa Indonesia 27 November 2019

https://padek.co/koran/padangekspres.co.id/read/detail/131955/Dosen-Diduga-Homo-Diberhentikan

ilustrasi: freefoto dotcom