SOSIALISASI PERAN PEREMPUAN DALAM PENGAWASAN PEMILU

SOSIALISASI PERAN PEREMPUAN DALAM PENGAWASAN PEMILU

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 07 November 2019 11:10:16 WIB


SOSIALISASI PERAN PEREMPUAN DALAM PENGAWASAN PEMILU PROVINSI SUMATERA BARAT

 

Anggota DPR RI  Hj.Nevi Zuairina mengatakan perempuan mempunyai peran penting dalam menyukseskan Pemilu. Sebagai peserta, perempuan memiliki sumbangsih dalam tercapainya kuota 30% keterwakilan perempuan. Dan sebagai pemilih, perempuan menjadi penggerak sosial. Hal ini disampaikan beliau pada acara Sosialisasi Peran Perempuan dalam Pengawasan Pemilu Provinsi Sumatera Barat, Senin (28/10/2019).

Kegiatan ini diangkatkan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Barat dengan Tema “ Sosialisasi Peran Perempuan dalam Pengawasan pemilu Provinsi Sumatera Barat di Hotel Grand Inna Muara Padang. Tujuan sosialisasi ini adalah guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kritis pada perempuan bahwa keberadaan perempuan dalam mekanisme mengambil kebijakan adalah penting.

Menurut Bu Nevi perempuan juga bisa menjadi bagian penting yang menentukan kualitas keterpilihan calon perempuan yang bisa mewakili kepentingan perempuan yang nantinya berjuang untuk kepentingan perempuan yaitu keadilan dan kesetaraan.

“Perempuan penting ikut dalam aktivitas politik, jika tidak, artinya perempuan sepenuhnya menyerahkan kebijakan pengambilan keputusan kepada laki-laki yang tidak berperspektif terhadap kepentingan perempuan, maka dikhawatirkan perjuangan perempuan untuk mencapai keadilan dan kesetaraan tidak dapat tercapai,”

Harapannya seluruh perempuan Indonesia untuk melakukan gerakan bersama tolak politik uang. Gerakan perempuan tolak politik uang diharapkan bisa menjadi gerakan sosial atau gerakan moral sehingga bisa meminimalisir politik uang.

“Pemilih perempuan banyak yang masih permisif terhadap politik uang, artinya perempuan membuka diri, siapa yang datang membawa uang diterima. Oleh karena itu pentingnya kehadiran aktivis perempuan untuk melakukan gerakan bersama tolak politik uang,” pungkasnya.

Kaum perempuan juga perlu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kritis dalam diri bahwa keberadaan perempuan dalam mekanisme mengambil kebijakan adalah penting. Semakin banyak perempuan yang terlibat dalam mengambil kebijakan, maka suara perempuan akan mampu mempengaruhi kebijakan yang dibuat.

Kita juga harus menyiapkan kader-kader perempuan terbaik dan berkualitas untuk berpartisipasi aktif dalam bidang politik dengan cara memperkuat kerjasama dan dukungan antar sesama perempuan serta harus menyadari, bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai hak dan kesempatan yang sama.

Semoga harapan ini bisa terwujud untuk menjadi bagian kontribusi perempuan dalam mensukseskan agenda demokrasi nasional yakni pemilu dan pilkada.