TNI dari Rakyat untuk Rakyat

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 03 Oktober 2019 15:18:05 WIB



Oleh Yal Aziz
SEBAGAIMANA kita ketahui, setiap  5 Oktober diperingati sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia atau TNI. TNI berawal dari organisasi yang bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR). Lalu, pada 5 Oktober 1945 diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan diperbaiki kembali untuk susunan yang sesuai dengan dasar militer internasional menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).  

Dulu di zaman DOM Aceh dan DOM Papua memang terjadi hal-hal yang diluar kendali. Saat itu zaman Orba sehingga memang mungkin jalannya seperti itu.  Tetapi setelah Reformasi bergulir, setelah TNI jauh terpisah dari Kekuasaan maka yang seperti itu tidak terjadi lagi.  TNI sudah berubah jauh sejak reformasi bergulir. 

Bahkan di media-media social begitu banyak netizen yang mengucapkan Selamat Ulang Tahun TNI. Mereka juga mengganti  Foto Profile mereka dengan Bingkai Dirgahayu TNI dan lainnya. Fakta ini membuktikan satu hal bahwa TNI memang disayang rakyat.  TNI memang dibanggakan oleh masyarakat luas Indonesia. 

Kedepan tentu kita berharap, agar HUT TNI  ke-4 ini  sebagai wujud nyata, bahwa TNI merupakan perangkat negara yang mampu mengemban amanah pertahanan, keamanan dan keutuhan NKRI. Terlebih Indonesia beragam suku, pulau, bahasa dan budaya dalam ideologi Pancasila.

Kemudian dengan kebersamaan dan kemanunggalan TNI dan rakyat, dapat diyakini akan menjadi daya tangkal yang maha dahsyat guna menegakkan kedaulatan dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta mewujudkan Indonesia berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Soalnya bagi TNI, sikap patriotik sejati dan peningkatan profesionalisme serta keberadaannya dicintai rakyat adalah kunci kekuatan TNI dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan negara.

Dengan kebersamaan dan kemanunggalan TNI dan rakyat, dapat diyakini akan menjadi daya tangkal yang maha dahsyat guna menegakkan kedaulatan dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta mewujudkan Indonesia berdaulat, mandiri dan berkepribadian.

Kalau kita berbicara sejarah, Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) pada awalnya dikenal dengan ABRI Masuk Desa (AMD) merupakan program kerjasama lintas sektoral antara TNI, Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dan Pemerintah Daerah, serta Komponen Bangsa lainnya, yang dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan dalam upaya membantu meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah-daerah tertinggal, terisolasi, daerah pinggiran dan terbelakang. TMMD sebagai salah satu wujud Operasi Bakti TNI yang sinergis, terintegrasi dan sangat  terorganisir, memiliki maksud, tujuan dan manfaatnya yang jelas, baik bagi kepentingan TNI, Masyarakat maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Saat masih dinamakan AMD, penyelenggaraan didasarkan pada Amanat Presiden Soeharto tanggal 5 Oktober 1978, yang secara garis besar mengajak segenap warga ABRI untuk meresapkan dan menghayati kembali Kemanunggalan ABRI dengan Rakyat. 

Kemanunggalan tersebut pernah terwujud dalam sejarah pembentukan bangsa Indonesia. Pada masa tersebut ABRI (sekarang TNI) berusaha menduduki posisi sentral dalam pembangunan desa dengan melancarkan program ABRI Masuk Desa (AMD) Tujuan program ini adalah untuk mendorong pembangunan khususnya di daerah- daerah terpencil/ pinggiran dan untuk mempertahankan posisi sentral ABRI serta untuk mendapatkan dukungan rakyat terhadap militer.

Seiring perkembangan waktu dengan adanya Reformasi ABRI, dengan dipisahkannya Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan TNI pada tanggal 1 April 1999, ABRI Masuk Desa (AMD) berubah nama menjadi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). 

Perubahan ini ternyata tidak merubah tujuan awal dari dicetuskannya pelaksanaan AMD untuk pertama kalinya, selain untuk lebih mempererat kemanunggalan TNI dengan Rakyat, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan dan memantapkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, bernegara, bela negara dan disiplin nasional. 

Program TMMD tersebut ternyata berhasil mencapai sasaran yang diprogramkan, baik sasaran fisik maupun sasaran lainnya. Bahkan dari keberhasilan tersebut secara laangsung mengilhami lahirnya program-program manunggal lainnya seperti TNI Manunggal Pertanian, TNI Manunggal Aksara, TNI Manunggal KB-Kes, TNI Manunggal Sosial Sejahtera, TNI Manunggal Sembako dan TNI Manunggal Reboisasi yang pernah dilaksanakan oleh TNI. Bravo TNI. (penulis wartawan tabloidbijak.com/berbagai sumber)