Kartu Debit Cip

Kartu Debit Cip

Artikel () 30 September 2019 23:46:42 WIB


Dalam beberapa tahun belakangan, sangat banyak terjadi aksi perekaman data nasabah melalui kartu debit atau kartu ATM mereka. Modusnya adalah menaruh alat di tempat memasukkan kartu ATM. Biasanya alat ini ditaruh di ATM yang tidak dijaga oleh satpam atau yang keamanannya berisiko. 

Selain itu, muncul pula kejahatan berupa menaruh nomor telepon call center bank di ATM dengan menghambat kartu ATM masuk. Tujuannya agar nasabah menelpon no call center bodong tersebut. dan akhirnya bisa ditebak, nasabah tertipu sehingga uangnya hilang. 

Untuk mengantisipasi hal demikian, bank meluncurkan kartu ATM yang menggunakan cip. Sebelumnya, kartu ATM menggunakan semacam pita magnetik yang ternyata mudah dicopy datanya oleh orang lain. Namun sayangnya penggantian kartu pita magnetic ke kartu cip berjalan lambat. 

Harian Kontan edisi 28 September 2019 menulis judul berita, “Bank Mengebut Distribusi Kartu Debit dengan Cip.” Bank BNI baru mendistribusikan kartu debit untuk 60,7% nasabahnya, atau sekitar 5,75 juta kartu dari 9,46 juta kartu.

Sedangkan Bank Mandiri sudah mendistribusikan untuk 47,4% nasabahnya atau setara 6,7 juta kartu. CIMB Niaga sudah mengganti kartu debit 90% nasabahnya menjadi kartu cip. Sementara BI sendiri menargetkan bank bisa mencapai 50% nasabahnya pada 2019 yang sudah mengganti kartu magnetik menjadi kartu cip.

Kasus kejahatan berupa skimming yang merekam data nasabah dalam pita magnetik yang ada di kartu nampaknya belum begitu banyak disadari oleh nasabah bank. Sehingga penggantian kartu magentik ke kartu cip masih butuh waktu yang cukup Panjang. Oleh sebab itu perlu sosialisasi dan edukasi terus menerus kepada nasabah. Baik yang dilakukan oleh pemerintah, maupun yang dilakukan oleh bank terkait. 

Tingkat literasi masyarakat tentang bank dan keamanannya perlu ditingkatkan lagi agar mereka semakin sadar dan berpengetahuan. Karena di zaman yang semakin maju dalam hal teknologi, pembelajaran cepat dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan pengetahuan tentang teknologi yang digunakan bank. Termasuk di antaranya teknologi kartu debit atau kartu ATM. (efs)

Referensi: Harian Kontan, 28 September 2019  

ilustrasi: freefoto dotcom