Kredit Pertanian
Artikel () 16 Maret 2018 08:14:48 WIB
Harian Bisnis Indonesia edisi 12 Maret 2018 menurunkan berita dengan judul “BRI Perluas Akses”. Dalam berita ini dijelaskan bahwa untuk tahun 2018 BRI mengalokasikan 18 persen dana untuk sektor pertanian dan perikanan. Total dana BRI tahun 2018 adalah 760 triliun rupiah. Sehingga 114 triliun rupiah digunakan untuk kredit pertanian dan perikanan. Hingga saat ini tercatat sudah 1,8 juta orang debitur BRI dari sektor pertanian dan perikanan.
Untuk KUR mikro di sektor pertanian dengan plafon 20 juta rupiah, BRI mengeluarkan kebijakan tidak meminta jaminan. Meskipun demikian, BRI tetap selektif dalam menyalurkan KUR mikro ini, karena jaminan diganti dengan asuransi. Sehingga sudah ada pihak lain yang akan menanggung risiko.
Keberadaan kredit pertanian ini sangat dibutuhkan para petani. BI Sumbar meminta perbankan untuk mengalokasikan kredit pertanian. Porsi pembentukan PDRB Sumbar dari sektor pertanian adalah tinggi yaitu 24 persen. Dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian masih yang terbesar jumlahnya di Sumbar.
Pada 24 Maret 2017 lalu telah dicanangkan “Aksi Pangan” yaitu akselerasi, sinergi, inklusi pangan. Dan dihadiri oleh Kepala OJK, Muliaman D. Hadad. Acara ini menunjukkan peran OJK yang mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan. Dan nampaknya dalam perjalanan waktu, perbankan masih kurang semangat menyalurkan kredit pertanian.
Data BI menunjukkan bahwa pada Februari 2017 porsi kredit untuk sektor pertanian di Sumbar hanya 8-9 persen. Maka, adanya berita bahwa BRI akan mengalokasikan dana untuk kredit pertanian ini merupakan kabar gembira karena akan berkorelasi positif kepada ketahanan pangan.
Ketahanan pangan bagi suatu negara adalah keharusan. Dan Sumbar adalah salah satu provinsi yang ditarget menjadi lumbung pangan nasional. Untuk mendukung produktivitas petani maka langkah OJK sudah tepat, mendorong perbankan membantu petani.
Sulit bagi petani untuk meningkatkan produktivitas atau hasil panen mereka jika tidak memperluas area, memperbaharui alat-alat pertanian, menggunakan pupuk berkualitas, dan kebutuhan lainnya yang membutuhkan dana untuk menyediakannya.
Maka dengan adanya alokasi kredit pertanian dari BRI adalah sebuah bentuk dukungan perbankan kepada ketahanan pangan yang juga mendukung ketahanan nasional. (efs)
Referensi:
Bisnis Indonesia, 12 Maret 2018
Bisnis Indonesia, 14 Maret 2018
ilustrasi: freefoto.com