Kemendagri : Semua Pihak Berkepentingan Kawal Hak Politik Masyarakat

Berita Utama TITA SHANIA(Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) 17 Desember 2018 08:43:15 WIB


Pemilu Serentak 2019 ke depan  memperhatikan pemilih berkarakter khusus termasuk hak politik kaum penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus. Hal tersebut merupakan tanggungjawab bersama bukan hanya Penyelenggara Pemilu saja, tetapi Pemerintah, jajaran pemerintah daerah, dan masyarakat sendiri ikut mengawalnya.

Kapuspen Kemendagri, Bahtiar, menyatakan pemilih yang berkarakter antara lain kaum disabilitas, termasuk di Lapas, di rumah sakit, daerah-daerah pelosok, hutan, pengunungan, lembah-lembah, pesisir sungai, danau dan kepulauan yang aksesnya sulit terjangkau. Intinya bagaimana memastikan pelayanan pemilu menjamin hak pilih masyarakat tsb dapat digunakan tanpa hambatan apapun.

"Kami optimis teman – teman penyelenggara, khususnya KPU, Bawaslu dan DKPP telah berbagai instrumen, menyediakan sarana dan prasarana dengan baik, dalam hal ini peran dukungan Pemerintah dan pemda yg memberikan bantuan dan fasilitas terhadap penyelenggara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 434 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum." pungkasnya.

 Ia menambahkan, Mendagri Tjahjo Kumolo juga telah menginstruksikan seluruh Kepala Daerah dengan jajaran pemerintahan daerah lainnya dan memastikan memberikan pelayanan terbaik kepada penyelenggara pemilu termasuk dukungan personil serta sarana dan prasarana, baik KPU dan Bawaslu maupun KPU dan Bawaslu Provinsi, KPU dan Bawaslu Kabupaten/Kota di lapangan.

Terkait peran pemerintah mendukung Penyelenggara Pemilu dalam penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dalam hal ini, Bahtiar menjelaskan bahwa Pemerintah telah menyiapkan dua hal pada akhir 2017 sesuai amanat UU 7 th 2017.ttg pemilu, yaitu DAK dalam rangka penyusunan daerah pemilihan dan DP4 sbg salah satu sumber referensi bagi KPU dalam menetapkan DPT,  karena selain DP4 KPU juga menggunakan DPT Pemilu terakhir, sesuai dengan aturan UU Pemilu. 

"Makanya ada proses pencocokan dan penelitian (Coklit) yg dilakukan KPU, Tugas Tim kemendagri adalah mem back up penuh KPU dalam proses penyisiran data pemilih tetap,” Bahtiar menambahkan.

Peran strategis lainnya, Kemendagri sudah melakukan koordinasi dengan  BSSN membahas potensi kerawanan terkait cyber crime. Koordinasi juga dilakukan dengan Polri, BIN dan Kejaksaan, dan melaksanakan rapat koordinasi kesiapan pemilu serentak 2019 yang melibatkan jajaran Kesbangpol provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

"Suksesnya penyelenggaraan Pemilu ini tidak bisa digantungkan hanya kepada Penyelenggara saja (KPU, Bawaslu, dan DKPP) ini tugas kita semua termasuk para pemilih pemula di tahun 2019 nanti, adik – adik kita yang sekarang belum genap 17 tahun tetapi menjelang 17 april atau tepat 17 April 2019 genap berumur 17 Tahun diharapkan proaktif melakukan perekaman. Jajaran Kemendagri khususnya Ditjen Dukcapil telah melakukan jemput bola melakukan perekaman masayarakat termasuk bagi pemilih pemula” jelas Bahtiar.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan  bahwasanya target KPU dengan angkat tingkat partisipasi pemilu 77,5 persen persen sangat optimis bisa dicapai. Tugas kita bersama adalah bagaimana menggerakan tingkat partsisipasi politik masyarakat. Supaya masyarakat mau berpartisipasi maka proses dan iklim harus dibuat menarik dan menyenangkan. Jika tidak malah masyarakat bisa.berubah.menjadi apatis. Iklim atau suasana Pemilu ini penting dilakukam oleh seluruh aktor dan  kontestan pemilu, jangan sampai memicu apatisme masyarakat. Maka semua pihak khususnya aktor - aktor kepemiluan menampilkan kesejukan dan mampu menahan diri agar masayarakat tertarik datang berbondong-bondong ke TPS.

"Sebenarnya tingkat partsipasi politik di Indonesia jaub lebih baik dibanding negara demokrasi lain, termasuk negara demokrasi modern lainnya. Justru negara lain yang harus belajar ke Indonesia untuk hal yang satu ini. Misalnya, di TPS menggunakan baju adat, pagelaran adat-istiadat, membawa makanan khas, hiburan rakyat di sekitar TPS yang sifatnya swadaya dgm mengangkat kearifan lokal dengan suasana riang gembira. Selain itu, biasanya untuk di lingkungan komplek – komplek perumahan padat  penduduk yang penduduknya sibuk bekerja dan jarang ketemu, maka mereka datang ke TPS2 adalah sekaligus sebagai ajang silaturahim membina kekeluargaan dgn warga sekitar,” ungkap Bahtiar.

 "Kami yakin seyakin-yakinnya, bahwa pemilu serentak 2019 dapat kita lalui dgn sukses, kuncinya bhw semua.kita punya kesadaran untuk bersama-sama ciptakan iklim yang sejuk, aman, damai, sabar dan toleran," tutupnya.

-disadur dari situs Kementerian Dalam Negeri-